LLI Audiensi dengan Dinsos Sumbar, Jadikan Lansia Sumbar Tageh
Padang – Pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Provinsi Sumbar melakukan audiensi dengan Kepala Dinas Sosial Sumbar, Selasa (17/1) 2023. Dari diskusi yang berlansung penuh kekeluargaan itu didapat kata sepakat untuk menjadikan Lanjut Usia (Lansia) Sumatera Barat Tageh.
Dr. H. Ali Asmar M.Pd selaku Ketua LLI Provinsi Sumbar atas nama LLI mengucapkan selamat bertugas kepada Arry Yuswandi, SKM, MKM sebagai Kepala Dinas Sosial. Dulu sewaktu di Dinas Kesehatan Sumbar sudah jadi Pembina Teknis LLI, berarti kedekatan dengan LLI makin erat.
Dikatakan Ali Asmar bahwa LLI ini sudah berkegiatan selama dua tahun di Sumbar. Dalam usia masih dua tahun tersebut cukup banyak melaksanakan kegiatan bersifat nasional. Salah satunya Peringatan Hari Lanjut Usia.
“Kami tidak menyangka acara Peringatan Hari Lanjut Usia ke-25 tahun 2021 tersebut mendapat sambutan yang antusias. Meski direncanakan di kantor yang menumpang di organisasi lainnya dan persiapannya yang cukup singkat. Kini kami datang ke Dinas Sosial Sumbar berdiskusi untuk menjadikan Lansia di Sumbar lebih berdaya,” ujarnya seraya membanggakan semangat para pengurus LLI Sumbar.
Ali Asmar bersama pengurus lainnya berharap dari diskusi yang mendadak dilaksanakan ini didapatkan hal-hal positif terkait kepedulian kita kepada Lansia di Sumbar. Dijelaskannya karena mendadak pengurus yang bisa hadir hanyalah Dr. H. Asmar, M.Pd (Ketua LLI Sumbar), Drs. H. Parlagutan Nasution, M.Si (Wakili Ketua), Dra. Hj. Indarefis (Sekretaris), Herizal, SE (Wakil Sekretaris), Dra. Elvita, Embun Dini SH dan Bettin Ermarita, SE (Sekretariat), Zulfadli ST (Humas), serta Sampurno AKS (Biro Organisasi).
Arry Yuswandy menyambut baik kedatangan para Pengurus LLI Provinsi Sumbar. Dia berharap semoga pertemuan ini menjadi perekat kedekatan emosional diantara kita. Kepada pengurus yang hadir di ruangan Kepala Dinas Sosial Sumbar itu, Arry menceritakan kedatangan alumni IPB angkatan 14 pada November 2022 lalu. Dr Adi Santika, Tenaga Ahli Bappenas yang membuat konsep kerja tenrang Lansia. Mereka juga telah membuat pondok pesantren Lansia di Jawa Barat.
Sekairan itu, diskusi hari ini sangt menarik karena menurut Arry jumlah penduduk Lansia di Sumbar sebanyak 10,9 persen. Artinya cukup banyak. Jika penduduk sumbar berjumlah 5.580.232 jiwa, maka jumlah lansianya sekitar 600.000 jiwa. Dengan jumlah ini, Sumbar menduduki peringkat keenam di Indonesia. Meskipun Angka harapan hidup masih di bawah rata-rata nasional.
“Kita berharap para lansia ini dalam keadaan baik. Namun kita belum bisa memastikannya. Karena Lansia yang bisa kita pantau adalah yang berada di panti, namun jumlah yang bisa ditampung di panti hanya sekitar 250 orang,” ujar Arry.
Ditegaskannya, secara kewenangan pun memang terbatas. Yang bisa dibantu hanyalah lansia yang berada di panti. Artinya dana dan jangkauan terbatas.
Arry pun menyatakan rumah lansia itu ada dua yakni di Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Bedanya pada Dinas Kesehatan, lansia merupakan SPM (standar pelayanan minimal) sehingga data mereka lebih akurat.
Namun Arry memberikan kabar gembira tentang dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur yang juga konsen dengan lansia. Diceritakannya pula saat diskusi, ada wakil rakyat yang semangat untuk menghentikan keberadaan panti sosial lansia atau jompo. Namun setelah dibawa ke Panti Sosial Tresna Werdha Sabai Nan Aluih di Sicincin, image panti jompo langsung berubah. Tidak jadi ditiadakan dan malah mendapat dukungan penuh.
Pertemuan Pengurus LLI dengan Kadis Sosial Sumbar. |
“Untuk itu, selanjutnya, disepakati pemberian nama yang lebih pantas. Untuk Sumbar Panti Jompo diganti dengan Rumah Nyaman Lansia. Gubernur dan Wagub sudah menyetujuinya,” ujarnya sembari juga menginformasikan berbagai perubahan yang akan dilakukan di Dinas Sosial Sumbar.
Untuk mendukung kegiatan LLI Provinsi Sumbar berupa kantor dan sarana penunjangnya, Arry menyarankan agar membuat surat ke Gubernur Sumbar untuk turut memanfaatkan eks Rumah Sakit Jantung di Jalan Khatib Sulaiman No. 71 Padang.
Saat ini, kata Arry, bekas rumah sakit jantung akan didesain untuk tempat disabilitas. Di sana mereka berkantor. Di sana akan dibuat tempat peragaan hasil karya disabilitas Sumbar. Nantinya juga akan dibuatkan pusat massage dan Shiatsu.
“Karena tempat itu dinilai akses terhadap disabilitas dan lansia, sebaiknya LLI juga berkantor di sana. Dan ini sudah ditegaskan pada terminasi akbar kelayan seluruh panti yang ada di Sumbar yang dilaksanakan di auditorium gubernur,” tegasnya.
Dinas Sosial juga tengah mengumpulkan lembaga amal dan charity yang ada di Sumbar untuk terlibat langsung dalam pengentasan masalah kesejahteraan di Sumbar. Sebab banyak permasalahan sosial yang tak tertangani oleh pemerintah. Termasuk lansia.
Bahkan Arry mengusulkan, “Kalau perlu kita adakan Peringatan Hari Lanjut Usia ini di GOR H. Agus Salim, kita kumpulkan lansia sebanyak-banyaknya. Kita perlihatkan bahwa Lansia Sumbar tageh," tegasnya.
Lalu digelar juga Seminar Lansia Produktif yang juga mengikutsertakan generasi muda. Hal ini dimaksudkan agar mereka termotivasi untuk lebih produktif pada saat mereka nanti menjadi lansia. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...