Adira Insurance Petakan Profil Keselamatan Jalan di Indonesia
Jakarta – Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 telah menurunkan aktivitas dan pergerakan masyarakat secara drastis di seluruh kota, termasuk di Indonesia. Terjadi penurunan yang signifikan pada volume kendaraan di jalan dan jumlah penumpang pada berbagai moda transportasi umum.
Menurut Polda Metro Jaya Bidang Lalu Lintas, pada masa pandemi Covid-19, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) pada sepanjang 2020 menurun hingga 7.565 kasus. Meskipun angka ini turun dari angka sebelum pandemi, namun masih relatif tinggi jika dibandingkan dengan penurunan volume kendaraan di jalan raya dan kasus kecelakaan yang hanya turun 15% atau 8.877 kasus dibandingkan tahun 2019.
Data tersebut menunjukkan bahwa risiko kecelakaan lalu lintas tidak hanya bergantung pada situasi lalu lintas. Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah perilaku pengemudi yang tidak aman.
Melihat tingginya angka fatalitas kecelakaan lalu lintas, PT. Asuransi Adira Dinamika Tbk
(Adira Insurance) menyadari pentingnya meningkatkan kepedulian masyarakat akan
keselamatan jalan. Wayan Pariama, Direktur
Adira Insurance, mengungkapkan, Adira Insurance menggagas
program CSR “I Wanna Get Home Safely” (IWGHS), sebuah kampanye yang
menggaungkan pesan keselamatan jalan bagi masyarakat luas di Indonesia yang kini
sudah berjalan selama lebih dari 10 tahun.
“Kami melihat bahwa untuk
meningkatkan kesadaran berperilaku aman dan selamat, diperlukan edukasi
keselamatan berkendara yang meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pengguna
jalan,” ujarnya.
Kata
Wayan, salah satu program dalam IWGHS adalah Indonesia Road Safety Award
(IRSA). IRSA merupakan penghargaan kepada
Pemerintah Kota dan Kabupaten yang memiliki penerapan tata kelola
keselamatan jalan terbaik di Indonesia. IRSA
digagas dengan tujuan untuk menurunkan angka kecelakaan dan fatalitasnya di
Indonesia dan mengajak seluruh lapisan masyarakat baik pemerintah, pihak
lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta, masyarakat dan berbagai pihak lainnya
untuk peduli terhadap keselamatan jalan.
Tahun ini, menyesuaikan dengan situasi pandemi Covid-19,
Adira Insurance melakukan beberapa penyesuaian dalam pelaksanaan IRSA demi
mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh peserta, serta mendukung
instruksi Pemerintah untuk mengurangi risiko penyebaran virus Covid-19. Meski
demikian, hal ini tidak menyurutkan komitmen Adira Insurance untuk terus
meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku selamat saat
berada di jalan.
Dijelaskannya, sebagai bagian dari komitmen ini,
Adira Insurance melakukan studi pemetaan profil keselamatan jalan di 15 kota
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia melalui Road Safety Behavior Research. Berbeda dari program IRSA sebelumnya, riset tahun ini
berfokus pada perilaku berkendara masyarakat Indonesia yang mencakup tiga aspek
yaitu pengetahuan, sikap, dan perilaku.
Wayan
Pariama menegaskan, “Keselamatan jalan merupakan tanggung jawab kita bersama.
Kesadaran dan perilaku mengemudi yang aman sangat penting dalam mendukung
keselamatan jalan. Hal ini harus menjadi
perhatian oleh semua pihak. Kami senantiasa berkomitmen untuk dapat
berkontribusi dalam mendukung dan menggalakkan peningkatan keselamatan jalan di
Indonesia.”
Melalui project IRSA sebelumnya, Adira Insurance
melihat implementasi program keselamatan jalan di pemerintah kota dan kabupaten
serta persepsi masyarakatnya, sementara riset tahun ini berfokus pada aspek
berbeda yaitu perilaku masyarakat itu sendiri. Riset ini
dilakukan dalam periode
3 bulan sejak Oktober 2020. Riset dilakukan berdasarkan 1.500 responden yang
tersebar di 15 Kota besar di Indonesia, yaitu; DKI Jakarta, Tangerang, Bandung,
Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Denpasar, Medan, Padang, Palembang,
Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, dan Makassar.
Gelar Webinar
Hasil
riset menunjukkan bahwa rata-rata indeks keselamatan berkendara di Indonesia
mencapai 76%. Nilai tersebut didapat dari aspek pengetahuan/knowledge mencapai 87%, aspek
sikap/attitude mencapai 83% serta aspek perilaku/behavior memiliki indeks terendah yaitu 58%.
“Kami berharap riset ini dapat membantu
mendefinisikan indeks keselamatan berkendara dari pemetaan profil berkendara
masyarakat Indonesia dan mengukur risiko dari perilaku masyarakat Indonesia di
jalan. Risiko dalam temuan ini tentunya harus dikelola untuk dapat mewujudkan
keselamatan jalan. Kami juga berharap riset ini dapat menjadi inspirasi maupun
referensi bagi Pemerintah, komunitas, lembaga swadaya masyarakat, pihak swasta
lainnya dan masyarakat untuk menerapkan sistem tata kelola keselamatan jalan
yang lebih baik di Indonesia,” tambah Wayan Pariama, Direktur Adira Insurance.
Untuk
menyampaikan hasil kajian ini ke seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan
wawasan masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara, Adira Insurance
menggelar webinar bertajuk Indonesia Bangkit: Pulihnya Mobilitas dan Tingkatkan
Kesadaran Berperilaku Aman dan Selamat Saat Berada di Jalan (30/03) yang turut
dihadiri oleh AKBP Danang Sarifudin, SIK selaku Kasi
Produk Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri, Rohmat Purnadi selaku Head of Business
Digest, Wayan Pariama, Head of Government Relations Adira
Insurance serta
Darmaningtyas selaku Ketua INSTRAN (Institut Studi Transportasi).
“Kami berharap webinar ini dapat membangun kembali kesadaran masyarakat akan pentingnya berperilaku aman dan selamat saat di jalan, terutama saat ini seiring dengan pulihnya mobilitas pasca pandemi. Oleh sebab itu, kami menggandeng pakar-pakar ahli dalam merumuskan penerapan keselamatan jalan dan mewujudkan keselamatan berkendara yang semakin baik dari waktu ke waktu di Indonesia,” tutup Wayan. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...