Memasuki New Normal, Padang Hidupkan Lagi Perekonomian Kota
Padang (sumbakini.com) – Pelaksanaan
new normal yang sempat ditangguhkan sepekan,
membuat Kota Padang lebih siap melaksanakan rencana kegiatan pemulihan ekonomi
pasca pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) yang sempat diperpanjang dua kali.
“Alhamdulillah pada 29 Mei 2020 lalu kita mulai bersiap
melakukan persiapan new normal dengan tatanan kehidupan baru. Pemerintah Kota
Padang terus mensosialisasikan Perwako No. 49 tahun 2020. Selama seminggu kita
masuk ke pusat-pusat keramaian seperti pasar, supermarket, hotel, café,
restauran dan lainnya untuk mensosialisasikan hal ini,” ujar Wakil Walikota
Padang Hendri Septa, B.Bus (Acc) M.IB, saat mengisi acara Dinamika Publik di
Radio Padang FM bersama pemandu acara Jadwal Djalal dan kru siar Harry “Dhyo”
Febrianto, Selasa 23 Februari 2020.
Kepada pelaku usaha diingatkan untuk meletakkan perlengkapan
cuci tangan di depan tempat usahanya. Pengunjung yang masuk dicek suhu tubuhnya
sehingga jika menunjukkan suhu di atas 38 derajat Celsius, maka diduga tidak
sehat dan harus dikontak langsung puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan Kota Padang.
Dia menegaskan warga kota tidak mungkin berdiam diri terus
di rumah. Warga kota harus produktif lagi. Oleh karena itu dia mengajak warga
Padang untuk meningkatkan imun tubuh setiap saat agar bisa produktif dan
lakukan protap kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19 dimana pun dan kemana
pun kita pergi. Pakai masker, jaga jarak serta kembangkan pola hidup bersih dan
sehat.
Dia mengingatkan hal ini karena jika terjangkit covid-19
maka individu itu beserta keluarganya terpaksa diisolasi. Jika kita dan
keluarga sempat diisolasi, pasti tidak produktif lagi dan akan merepotkan tidak
hanya diri sendiri tapi juga kepada orang-orang di sekitar kita.
Hendri Septa menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang juga
bakal menggalakkan lagi Permindo Night Market. Permindo Night Market ini adalah
ajang yang disediakan Pemko untuk menggenjot perekonomian, hasil kerjasama
semua pihak. Dan kebijakan ini serta sejumlah gerak cepat yang dilakukan pemerintah
kota disenangi warga.
Dia mengungkapkan dalam waktu singkat, dengan harga makanan,
minuman atau lainnya yang dijual dengan harga sangat terjangkau, uang yang
berputar disana sekitar Rp250 juta semalam. Cukup fantastis dan pasti sangat
membantu pelaku ekonomi yang terlibat di dalamnya. Terlebih, panitia pelaksana
Permindo Night Market menyelenggarakan iven kejutan berbeda pada tiap Malam
Minggu sehingga menarik minat pengunjung ke sana.
“Sangat penting bagi kami untuk menggalakkan perekonomian
sambil menggalakkan suasana berakhir pekan bersama keluarga. Kita akan bangkit
dan akan terus berupaya mengembalikannya dan melakukan program dan kegiatan
yang meningkatkan ekonomi kerakyatan di Padang,” tegasnya.
Bidang pendidikan SMP dan sederajat akan diupayakan melayani
orang tua dengan baik. Memaksimalkan pelayanan. Saat ini tengah pendaftaran
melalui online dengan menerapkan sistem zonasi. “Apakah nantinya kita akan
mengembalikan pembelajaran ke sekolah atau tetap dengan sistem daring/online di
rumah, kita menunggu arahan gubernur. Insya Allah kita siap menyambut anak di
sekolah karena kita ingin anak bertumbuh dengan semestinya. Kita pun berupaya
menjawab pertanyaan orang tua sejauh mana kita bisa menjaga anaknya di sekolah
namun kita meminta pula orang tua mengantar jemput anaknya sementara waktu,” ulasnya.
Lewat Radio Padang FM, Hendri Septa menyampaikan harapan
Pemko Padang terhadap warga Padang khususnya dan warga Sumatera Barat yang
beraktifitas di kota itu untuk turut serta mendukung kegiatan dan program yang
dilakukan Pemko Padang buat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sembari
menghidupkan lagi ekonomi ibukota Provinsi Sumbar ini.
“Pemerintah Kota Padang sudah berupaya maksimal untuk
melayani kebutuhan masyarakat. Awal tahun 2020 sudah disusun rencana-rencana
untuk meningkatkan perekonomian Kota Padang,” ujarnya.
Hendri menceritakan pada Januari 2020 sudah berupaya
mendatangkan turis lansung dari Maeleng China. Kepada mereka ditawarkan potensi
alam kita. “Alhamdulillah waktu itu sudah conform
untuk mendatangkan wisatawan dua pesawat langsung dari China. Mungkin ini ujian
dari Allah. Kita tidak menyangka pandemi ini berawal dari Wuhan China. Akhirnya terpaksa mereka terpaksa balik dan
kita mengelus dada sebenarnya,” ungkap pria yang mendampingi Mahyeldi dalam
memajukan Padang periode 2019-2024.
Padahal, kata Hendri, para wisatawan itu bakal keliling
Sumbar. Menginap beberapa hari di beberapa daerah di Sumbar. Menikmati alam
sembari melihat dan menjajaki kemungkinan berinvestasi di sini. Kegiatan mendatangkan
income ke Padang seperti transaksi
jual beli, pajak dan retribusi serta lainnya buyar. Bahkan rencana investasi
ikut hilang bersamaan dengan sikap penolakan sejumlah warga Sumbar.
“Dalam rombongan ada sejumlah investor. Namun karena mereka
tidak nyaman, terpaksa pulang. Meski waktu itu disambut oleh Gubernur sendiri
karena kebanyakan dari wisatawan itu adalah muslim,” ucapnya lagi.
Akhirnya cuma terlaksana acara Serak Gulo yang dilakukan
komunitas India Muslim di Pondok dan sekitarnya. Juga kegiatan Imlek. Februari
dirancang lagi untuk mengadakan berbagai atraksi di Bulan April 2020. Hanya
saja makin merebaknya covid-19 di Indonesia pada pertengahan Maret, semua otomatis
semua terpaksa dibatalkan. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...