Lewat Nagari Tageh, Polisi Jaga Kamtibmas dan Ketahanan Pangan
Padang (sumbarkini.com) – Dalam keadaan new normal, Polisi bukan hanya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Polisi turut terjun ke berbagai upaya menjaga ketahanan pangan lewat Nagari Tageh Rumah Gadang. Hal itu dikupas tuntas oleh Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Stefanus Satake Bayu Setianto, S.IK dalam acara Dinamika Publik di Radio Padang FM, Kamis 26 Juni 2020.
“Ada keprihatinan bahwa situasi sekarang adanya Pandemi Covid-19. Banyak mengalami permasalahan-permasalahan di berbagai sektor. Utamanya di bidang keamanan mulai meningkat kejadian pada berbagai wilayah di Sumbar. Dan juga pada sektor ekonomi, masyarakat mengalami kemunduran. Minimal ada persoalan ekonomi yang dihadapi masyarakat,” ujar Satake Bayu kepada moderator, Jadwal Djalal dan operator Harry "Dhyo" Febrianto.
Menurutnya, di satu sisi Polisi ada peran pembinaan berkaitan hal itu kepada masyarakat. Polisi menjaga keamanan dan ketertiban untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Polisi mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya tindak pidana.
Dengan cara ini, kata Satake Bayu masyarakat terbantu hanya memikirkan bagaimana perekonomian mereka terjaga. Lalu ada yang ditugaskan di lapangan melihat ide-ide berkenaan dengan ekonomi. Mereka melakukan berbagai upaya yang bermuara pada ketahanan pangan ini.
Petugas yang umumnya Babinkamtibmas ini mengembangkan ternak ayam, bebek maupun kambing. Ada juga yang berkebun jagung, pepaya. Mereka umumnya menyewa lahan dan melakukan cocok tanam.
“Mereka dibantu beberapa masyarakat sekitar. Selain membuka pekerjaan kepada masyarakat dan hasilnya pun tidak buat dia sendiri. Begitu ada hasilnya, sebagian dibagi-bagikan,” ujarnya memuji kinerja Babinkamtibmas yang telah mengharumkan nama korp kepolisian tersebut.
Satake Bayu mengungkapkan, pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu dimana masyarakat tidak boleh keluar rumah kecuali untuk hal mendesak. Di sini ini polisi membantu dengan sekadarnya untuk mengurangi beban hidup masyarakat.
"Meskipun awalnya petuga kita ini melaksanakan hobi, tapi secara tak langsung sangat membantu masyarakat dan menaikkan citra kepolisian,” ungkapnya berbangga.
Kebanggaan ini dilatari anggota kepolisian turut membina sikap mental masyarakat bahkan anggota itu sendiri bahwa permasalahan pangan itu bukanlah persoalan utama sepanjang mau mengupayakannya secara baik dan dengan cara yang benar. Diharapkan hal ini mendorong munculnya sikap positif untuk tidak melakukan tindak kejahatan.
Satake mengungkapkan beberapa jajaran Polres ada dua hingga tiga anggota yang membuat kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Kemaren kita ke Bukittinggi. Di sana kita panen bawang. Meski tidak terlalu luas namun dapat membantu. Masyarakat dipekerjakan dan ketika panen mereka di sekitarnya menikmati hasil panen itu. Sebagian dijual juga untuk melanjutkan produksi,” ungkapnya.
Sementara di Pariaman sempat menikmati jagung. Ada pula yang mengembangkan ternak kambing.
“Di Payakumbuh dikembangkan ayam petelur. Tiap hari, telur yang dihasilkan, diletakkan di suatu tempat dan dipersilakan masyarakat menikmatinya,” ujarnya sambil tertawa lepas.
Kegiatan tersebut menunjang instruksi Kapolri, Polda dan jajarannya untuk membantu pencegahan covid-19 dengan membentuk kampung tangguh. Oleh Kapolda, menamainya dengan Nagari Tageh Rumah Gadang. Dari nagari tageh ini masyarakat bersama TNI dan Polri bergotong royong dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 ini.
Di Nagari Tageh ini, unsur masyarakat setempat melaksanakan protokol kesehatan kepada pendatang. Pendatang harus melaksanakan isolasi mandiri. Jika terbukti sehat, boleh bergabung namun jika tidak harus isolasi mandiri. Kebutuhannya ditanggung oleh masyarakat nagari itu lewat program ketahanan pangan yang dibangun oleh Babinkamtibmas dan Babinsa.
Sekaitan dengan tugas kepolisian yang fokus utamanya berpindah kepada pengamanan Covid-19, diakui Satake Bayu. Operasi aman nusa, operasi ketupat semuanya diarahkan untuk penanganan dan pencegahan covid-19.
“Operasi Ketupat yang biasanya untuk melancarkan arus mudik lebaran, kemaren ini diarahkan untuk menghalangi orang mudik. Meski demikian, dari hasil evaluasi tindak kejahatan justru menurun, alhamdulillah,” ucapnya.
Dia berharap kondisi ini berlansung. Bahkan kalau dapat tindak kejahatan yang mengganggu kamtibmas menjadi nol. Dia pun mengharapkan peran serta masyarakat untuk membantu tugas Polri dan TNI yang saat ini dikedepankan untuk meningkatkan kedisiplinan.
“Laksanakanlah protokol kesehatan dengan ketat. Pasar dan tempat wisata akan ditempatkan pos pengamanan yang terdiri dari anggota kepolisian, TNI dan Satpol PP. Kita lakukan tindakan persuasif seperti jika lupa memakai masker kita arahkan untuk membeli masker ke pedagang di sekitar itu,” pungkasnya. (*)
“Ada keprihatinan bahwa situasi sekarang adanya Pandemi Covid-19. Banyak mengalami permasalahan-permasalahan di berbagai sektor. Utamanya di bidang keamanan mulai meningkat kejadian pada berbagai wilayah di Sumbar. Dan juga pada sektor ekonomi, masyarakat mengalami kemunduran. Minimal ada persoalan ekonomi yang dihadapi masyarakat,” ujar Satake Bayu kepada moderator, Jadwal Djalal dan operator Harry "Dhyo" Febrianto.
Menurutnya, di satu sisi Polisi ada peran pembinaan berkaitan hal itu kepada masyarakat. Polisi menjaga keamanan dan ketertiban untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Polisi mengurangi kemungkinan-kemungkinan terjadinya tindak pidana.
Dengan cara ini, kata Satake Bayu masyarakat terbantu hanya memikirkan bagaimana perekonomian mereka terjaga. Lalu ada yang ditugaskan di lapangan melihat ide-ide berkenaan dengan ekonomi. Mereka melakukan berbagai upaya yang bermuara pada ketahanan pangan ini.
Petugas yang umumnya Babinkamtibmas ini mengembangkan ternak ayam, bebek maupun kambing. Ada juga yang berkebun jagung, pepaya. Mereka umumnya menyewa lahan dan melakukan cocok tanam.
“Mereka dibantu beberapa masyarakat sekitar. Selain membuka pekerjaan kepada masyarakat dan hasilnya pun tidak buat dia sendiri. Begitu ada hasilnya, sebagian dibagi-bagikan,” ujarnya memuji kinerja Babinkamtibmas yang telah mengharumkan nama korp kepolisian tersebut.
Satake Bayu mengungkapkan, pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) beberapa waktu lalu dimana masyarakat tidak boleh keluar rumah kecuali untuk hal mendesak. Di sini ini polisi membantu dengan sekadarnya untuk mengurangi beban hidup masyarakat.
"Meskipun awalnya petuga kita ini melaksanakan hobi, tapi secara tak langsung sangat membantu masyarakat dan menaikkan citra kepolisian,” ungkapnya berbangga.
Kebanggaan ini dilatari anggota kepolisian turut membina sikap mental masyarakat bahkan anggota itu sendiri bahwa permasalahan pangan itu bukanlah persoalan utama sepanjang mau mengupayakannya secara baik dan dengan cara yang benar. Diharapkan hal ini mendorong munculnya sikap positif untuk tidak melakukan tindak kejahatan.
Satake mengungkapkan beberapa jajaran Polres ada dua hingga tiga anggota yang membuat kegiatan yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Kemaren kita ke Bukittinggi. Di sana kita panen bawang. Meski tidak terlalu luas namun dapat membantu. Masyarakat dipekerjakan dan ketika panen mereka di sekitarnya menikmati hasil panen itu. Sebagian dijual juga untuk melanjutkan produksi,” ungkapnya.
Sementara di Pariaman sempat menikmati jagung. Ada pula yang mengembangkan ternak kambing.
“Di Payakumbuh dikembangkan ayam petelur. Tiap hari, telur yang dihasilkan, diletakkan di suatu tempat dan dipersilakan masyarakat menikmatinya,” ujarnya sambil tertawa lepas.
Kegiatan tersebut menunjang instruksi Kapolri, Polda dan jajarannya untuk membantu pencegahan covid-19 dengan membentuk kampung tangguh. Oleh Kapolda, menamainya dengan Nagari Tageh Rumah Gadang. Dari nagari tageh ini masyarakat bersama TNI dan Polri bergotong royong dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 ini.
Di Nagari Tageh ini, unsur masyarakat setempat melaksanakan protokol kesehatan kepada pendatang. Pendatang harus melaksanakan isolasi mandiri. Jika terbukti sehat, boleh bergabung namun jika tidak harus isolasi mandiri. Kebutuhannya ditanggung oleh masyarakat nagari itu lewat program ketahanan pangan yang dibangun oleh Babinkamtibmas dan Babinsa.
Sekaitan dengan tugas kepolisian yang fokus utamanya berpindah kepada pengamanan Covid-19, diakui Satake Bayu. Operasi aman nusa, operasi ketupat semuanya diarahkan untuk penanganan dan pencegahan covid-19.
“Operasi Ketupat yang biasanya untuk melancarkan arus mudik lebaran, kemaren ini diarahkan untuk menghalangi orang mudik. Meski demikian, dari hasil evaluasi tindak kejahatan justru menurun, alhamdulillah,” ucapnya.
Dia berharap kondisi ini berlansung. Bahkan kalau dapat tindak kejahatan yang mengganggu kamtibmas menjadi nol. Dia pun mengharapkan peran serta masyarakat untuk membantu tugas Polri dan TNI yang saat ini dikedepankan untuk meningkatkan kedisiplinan.
“Laksanakanlah protokol kesehatan dengan ketat. Pasar dan tempat wisata akan ditempatkan pos pengamanan yang terdiri dari anggota kepolisian, TNI dan Satpol PP. Kita lakukan tindakan persuasif seperti jika lupa memakai masker kita arahkan untuk membeli masker ke pedagang di sekitar itu,” pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...