CCAI Ikut Berkolaborasi Membangun Toko Bersama
Jakarta (sumbarkini.com) – Pandemi Covid-19 ini
memberikan guncangan (shock) mendalam
bagi UMKM tidak terkecuali para pelaku usaha toko dan warung kelontong. Berbeda dengan krisis
Asia 1998 maupun krisis keuangan 2008, mereka kini turut merasakan dampak terhadap
penurunan omzet/pendapatan yang disebabkan oleh pembatasan aktivitas masyarakat
serta perubahan perilaku konsumen terkait dengan persepsi terhadap praktik kebersihan
dan higienitas tempat berbelanja.
Pemerintah sendiri
telah mengumumkan lima skema untuk melindungi dan memulihkan usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) pada saat pandemi COVID-19 ini. Kelima skema oleh
pemerintah tersebut mencangkup pemberian bantuan sosial (bansos) untuk UMKM
kategori miskin dan rentan terdampak COVID-19, insentif pajak, restrukturisasi
dan relaksasi kredit, perluasan modal kerja baru, sampai dengan pemerintah melalui kementerian/lembaga,
BUMN, dan pemerintah daerah bertindak sebagai penyangga dalam Ekosistem UMKM.
Selain skema-skema
tersebut, dalam rangka percepatan pemulihan usaha UMKM khususnya sektor ritel
tradisional, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop dan
UKM) Republik Indonesia berkolaborasi dengan UKM Center Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Indonesia (UKM Center FEB-UI), Coca-Cola (PT Coca-Cola
Indonesia dan Coca-Cola Amatil Indonesia), dan QASA pada hari ini (29/6)
mengumumkan dimulainya inisiatif “Gerakan
Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju)”.
“Gerakan Toko BERSAMA
(BERsih, SehAt, MAju)” merupakan upaya membantu toko dan warung tradisional
agar dapat bertahan di saat krisis dan terus berkembang setelahnya. Gerakan
Toko BERSAMA akan menjadi konsorsium sosial dari perusahaan-perusahaan swasta
yang dikelola secara independen yang saat ini sedang diupayakan/ dibentuk
bersama QASA sebagai bentuk partisipasi dan kolaborasi stakeholders dalam
percepatan perlindungan dan pemulihan usaha UMKM terdampak COVID--19.
Berdasarkan data yang
dikumpulkan dari Call Center Kemenkop
UKM terdapat 236.980 UMKM terdampak, permasalahan utama yang dihadapi adalah
penjualan/permintaan menurun, permodalan dan distribusi terhambat, dan sulitnya
bahan baku, dimana pedagang eceran merupakan sektor terdampak terbesar kedua
sebesar 25,33%.
Menteri Koperasi dan
UKM, Teten Masduki, mengungkapkan
“Kami memberikan apresiasi kepada Coca-Cola, UKM Center FEB UI, dan QASA atas
inisiasi “Gerakan Toko BERSAMA (BERsih, SehAt, MAju)” sebagai salah satu solusi
untuk selain bertahan di saat krisis, juga meningkatkan penghasilan dan
kapasitas usaha dari pemilik toko/warung tradisional untuk bersiap memasuki
kenormalan baru (new normal) diawali
dengan menerapkan SOP yang bersih, sehat dan aman.”
Teten menyebutkan kolaborasi dan sinergitas dengan
berbagai pihak harus terus kita optimalkan untuk mempersiapkan toko tradisional
segera bangkit. “Gerakan Toko BERSAMA” diharapkan dapat membangkitkan semangat
serta mengembalikan kekuatan pelaku usaha Toko atau Warung di tanah air sebagai
tulang punggung perekonomian rakyat.
Untuk mendukung dan
memfasilitasi ‘Gerakan Toko BERSAMA’, Ketua UKM Center FEB UI, T.M. Zakir Sjakur Machmud, Ph.D
menjelaskan, “Kami menyambut baik kolaborasi ini sebagai bukti nyata sinergi antara
dunia usaha, pemerintah dan universitas dalam rangka memberdayakan UMKM,
khususnya peritel tradisional. Seperti diketahui, sektor ritel merupakan salah
satu kontributor penting terhadap pembentukan PDB nasional dan yang menyerap
banyak tenaga kerja cukup banyak. Oleh karena itu, sesuai dengan kapasitas
kami, kami siap membantu mensukseskan gerakan ini demi terwujudnya Indonesia yg
lebih baik.”
Managing Director
QASA, Joko Wiyono, mengatakan “Kami
melihat perlunya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak untuk
mengembangkan inisiatif ini menjadi lebih besar sehingga dapat memberikan
dampak positif bagi pemberdayaan toko dan warung kelontong yang merupakan salah
satu sektor pendukung perekonomian nasional. Bersama dengan mitra kolaborasi
kami akan membentuk peta jalan untuk pengembangan konsorsium sosial gerakan
ini, yang pada tahap awal akan menjangkau lebih dari 500.000 toko tradisional
di Indonesia terkait persiapan menghadapi periode kehidupan normal baru (new normal).”
Dengan Coca-Cola
menjadi bagian dari konsorsium sosial dari ‘Gerakan Toko BERSAMA’, Direktur
Public Affairs, Communications and Sustainability PT Coca-Cola Indonesia Triyono Prijosoesilo, menyampaikan, “Di
masa krisis pandemi yang penuh tantangan ini, Coca-Cola sebagai bagian dari
masyarakat ingin turut mengambil bagian melalui Gerakan Toko BERSAMA yang
sejalan dengan kepedulian kami terhadap dampak yang terjadi kepada masyarakat
khususnya terhadap usaha ritel tradisional yang merasakan dampak cukup besar
agar mereka dapat bangkit kembali, membangun usaha mereka.”
Lucia Karina, Direktur Public Affairs, Communications and
Sustainability Coca-Cola Amatil Indonesia sebagai produsen dan distributor resmi produk-produk
bermerek dagang Coca-Cola di Indonesia juga menyatakan komitmennya untuk
menjadi bagian dari Gerakan Toko BERSAMA ini, “Gerakan ini merupakan salah satu
bentuk kepedulian dan dukungan kami kepada pemerintah dan mitra usaha kami agar
dapat terus menggerakkan roda perekonomian, khususnya pada sektor mikro yang
sangat terdampak oleh COVID-19. Dengan pemahaman dan kesadaran terhadap
protokol kesehatan yang benar, kami berharap dapat memutus rantai penyebaran
virus COVID-19 di Indonesia, sehingga pandemi ini segera berakhir dan
perekonomian kembali pulih. Sebagai wujud apresiasi kami kepada mitra usaha
kami, kami berkomitmen untuk selalu mendukung mitra kami; beberapa waktu lalu
kami pun telah memberikan fasilitas pengaman berupa tirai plastik untuk kasir
kepada 50 ribu toko dan warung kelontong, saat ini kami pun sedang menyiapkan
inisiatif lainnya.”
Sebagai langkah awal,
“Gerakan Toko BERSAMA” akan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada pemilik
toko mengenai standar operasional toko yang bersih, sehat dan aman dalam rangka
persiapan kehidupan normal baru (new normal) melalui distribusi e-book, video
yang bisa disebarkan secara gratis dan diakses di lamanwww.gerakantokobersama.com.
Tujuan tahap awal ini adalah untuk memberikan rasa aman serta nyaman bagi
masyarakat untuk berbelanja di toko dan warung kelontong sekaligus membantu
upaya pemerintah dalam pencegahan penyebaran COVID-19.
Pada tahap
berikutnya, ‘Gerakan Toko BERSAMA’ akan dilanjutkan dengan implementasi dan aktivasi
standar operasional di toko tradisional dan kolaboratif program lainnya dalam
mempercepat reaktivasi dan pemulihan UMKM. (yyn)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...