Pembauran Perlu Dalam Hidup Berbangsa
Tanjung Pati (sumbarkini.com) - Uztad Abdul Somad (UAS) sosok yang cerdas, sederhana dan pemahami agama Islam dengan sepenuh hati. Ia mampu menjawab semua persoalan yang ditanyakan jemaah dengan berbagai dalil dan hadist yang kuat.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat dalam sambutan acara Penguatan Pembaruan Kebangsaan Etnis/Paguyuban Se Kabupaten Limapuluh Kotadi Hotel Sago Bungsu, Tanjung Pati, Kamis 13 Februari 2020.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kaban Kesbangpol Provinsi,
Kesbangpol Limapuluh Kota, para Paguyuban/etnis se Limapuluh Kota.
Wagub Sumbar katakan, saya salah seorang yang mengidolakan Abdul Somad, sosok yang dihadirkan Allah SWT bagi kebaikan bangsa ini dan kebaikan bagi kaum muslim dalam menjalankan ibadah dengan kebaikan.
" Uztad Abdul Somad begitu cerdas membedah agama dengan seksama. Apapun persoalan yang ditanyakan selau dijawab dengan tepat. Pengetahuan dengan sejarah dan paham hadist, memberikan kita pencerhan yang luar biasa terhadap hidup beragama", ungkap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga pernah berdiskusi dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Dr. Eka Wirman yang Mudah-mudahan sebentar lagi jadi Profesor Insya Allah.
" UAS itu tamatan Mesir, Dr. Eka juga tamatan Mesir, hadist yang dihafal sama, akan tetapi UAS cepat mengungkapkan dan menangkap setiap persoalan dengan ayat dan hadist yang disampaikan, sehingga persoalan mudah dimengerti dalam mencari solusi dan menjalankannya", ungkap Nasrul Abit menceritakan.
Nasrul Abit juga katakan, UAS sosok sederhana ia tampil apa adanya, tidak bergaya fanatikan. Kesederhanaan ia tampilkan dalam kepribadian Ulama yang patut dijadikan guru dan panutan.
" Dalam agama seorang muslim memang mesti fanatik, agama sesuatu hakiki keimanan muslim menjalan ibadah dengan sepenuh hati bukan setengah-setengah", ujarnya.
Nasrul Abit tekankan, jangan dalam menjalankan agama setengah-setengah dan menilai ajarankan kita paling benar, itu sesuatu yang kadang membuat kita salah persepsi dan salah pemahaman memaknai kehidupan.
"Negara Indonesia dirikan Founding Fathers didasari agama. Pancasila juga demikian, tidak benar Pancasila dirusak oleh orang-orang beragama. Pemahaman ini perlu agar kita bisa lebih baik dalam pembauran hidup berbangsa dan bernegara", ungkapnya. (zrd)
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat dalam sambutan acara Penguatan Pembaruan Kebangsaan Etnis/Paguyuban Se Kabupaten Limapuluh Kotadi Hotel Sago Bungsu, Tanjung Pati, Kamis 13 Februari 2020.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kaban Kesbangpol Provinsi,
Kesbangpol Limapuluh Kota, para Paguyuban/etnis se Limapuluh Kota.
Wagub Sumbar katakan, saya salah seorang yang mengidolakan Abdul Somad, sosok yang dihadirkan Allah SWT bagi kebaikan bangsa ini dan kebaikan bagi kaum muslim dalam menjalankan ibadah dengan kebaikan.
" Uztad Abdul Somad begitu cerdas membedah agama dengan seksama. Apapun persoalan yang ditanyakan selau dijawab dengan tepat. Pengetahuan dengan sejarah dan paham hadist, memberikan kita pencerhan yang luar biasa terhadap hidup beragama", ungkap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga pernah berdiskusi dengan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol Padang Dr. Eka Wirman yang Mudah-mudahan sebentar lagi jadi Profesor Insya Allah.
" UAS itu tamatan Mesir, Dr. Eka juga tamatan Mesir, hadist yang dihafal sama, akan tetapi UAS cepat mengungkapkan dan menangkap setiap persoalan dengan ayat dan hadist yang disampaikan, sehingga persoalan mudah dimengerti dalam mencari solusi dan menjalankannya", ungkap Nasrul Abit menceritakan.
Nasrul Abit juga katakan, UAS sosok sederhana ia tampil apa adanya, tidak bergaya fanatikan. Kesederhanaan ia tampilkan dalam kepribadian Ulama yang patut dijadikan guru dan panutan.
" Dalam agama seorang muslim memang mesti fanatik, agama sesuatu hakiki keimanan muslim menjalan ibadah dengan sepenuh hati bukan setengah-setengah", ujarnya.
Nasrul Abit tekankan, jangan dalam menjalankan agama setengah-setengah dan menilai ajarankan kita paling benar, itu sesuatu yang kadang membuat kita salah persepsi dan salah pemahaman memaknai kehidupan.
"Negara Indonesia dirikan Founding Fathers didasari agama. Pancasila juga demikian, tidak benar Pancasila dirusak oleh orang-orang beragama. Pemahaman ini perlu agar kita bisa lebih baik dalam pembauran hidup berbangsa dan bernegara", ungkapnya. (zrd)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...