Nasrul Abit Turut Prihatin, Tim BPBD Diminta Segera Mengatasi
Tanah Datar - Kita prihatin dan berharap masyarakat yang terdampak dapat sabar akan musibah bencana banjir bandang yang melanda Jorong Tanjuang Sawah Nagari Padang Kecamatan Batipuh Selatan.
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di sela-sela kunjungan meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu, 18 Januari 2020.
Wagub Nasrul Abit katakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat kemarin, dipicu tingginya curah hujan, sebanyak 7 rumah warga, 1 bengkel dan tiga bangunan fasilitas umum berupa kantor walinagari, koperasi dan PDAM rusak.
"Ini terjadi karena curah hujan yang begitu tinggi yang membawa material batu-batu yang cukup banyak beserta lumpur. Kita tidak dapat menduga apakah karena ada illegal logging atau tidak akan tetapi menurut Kasmir penerima Kalpataru zaman presiden SBY, katanya tidak ada illegal logging di daerah ini, jika ada ia yang akan turun langsung menegurnya," ungkap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga ungkapkan, bencana dahsyat seperti ini dalam beberapa tahun terakhir hampir selalu terjadi di beberapa daerah Sumatera Barat. "Bencana seperti ini dalam beberapa tahun ini hampir selalu terjadi di Sumbar, perlu kiranya bantuan para peneliti untuk memberikan hasil pemantauan kajian dalam melihat kondisi alam dan proses penyebab bencana ini," usulnya.
Nasrul Abut jelaskan, kajian dalam berbagai aspek dari kalangan akademisi tentu akan bermanfaat dalam menetapkan langkah dan kebijakan pembangunan daerah ke depan.
"Sudah saatnya bupati dan walikota se Sumbar menganggarkan kegiatan kajian oleh para akademisi terhadap setiap bencana banjir bandang, lonsor di lokasi perbukitan di Sumatera Barat. Kita butuh sebuah analisis yang mampu memberikan gambar kondisi kekinian alam Sumbar, apakah ada hubungan dengan gempa bumi yang terjadi atau memang ulah para pelaku illegal logging," ujarnya.
Nasrul Abit juga tegaskan, pemerintah provinsi akan selalu memberikan perhatian besar terhadap kebencanaan ini. "Setiap bencana terjadi, tim penanggulangan bencana akan selalu diturunkan secepatkannya, apakah lewat koordinasi antar daerah terdekat, maupun dari OPD terkait di lingkup pemerintah provinsi. Masyarakat mesti kita bantu dan selamatkan secepatnya," ujarnya. (*)
Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit di sela-sela kunjungan meninjau lokasi banjir bandang yang terjadi Jorong Tanjuang Sawah, Nagari Padang Laweh, Kecamatan Batipuh Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Sabtu, 18 Januari 2020.
Wagub Nasrul Abit katakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Jumat kemarin, dipicu tingginya curah hujan, sebanyak 7 rumah warga, 1 bengkel dan tiga bangunan fasilitas umum berupa kantor walinagari, koperasi dan PDAM rusak.
"Ini terjadi karena curah hujan yang begitu tinggi yang membawa material batu-batu yang cukup banyak beserta lumpur. Kita tidak dapat menduga apakah karena ada illegal logging atau tidak akan tetapi menurut Kasmir penerima Kalpataru zaman presiden SBY, katanya tidak ada illegal logging di daerah ini, jika ada ia yang akan turun langsung menegurnya," ungkap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga ungkapkan, bencana dahsyat seperti ini dalam beberapa tahun terakhir hampir selalu terjadi di beberapa daerah Sumatera Barat. "Bencana seperti ini dalam beberapa tahun ini hampir selalu terjadi di Sumbar, perlu kiranya bantuan para peneliti untuk memberikan hasil pemantauan kajian dalam melihat kondisi alam dan proses penyebab bencana ini," usulnya.
Nasrul Abut jelaskan, kajian dalam berbagai aspek dari kalangan akademisi tentu akan bermanfaat dalam menetapkan langkah dan kebijakan pembangunan daerah ke depan.
"Sudah saatnya bupati dan walikota se Sumbar menganggarkan kegiatan kajian oleh para akademisi terhadap setiap bencana banjir bandang, lonsor di lokasi perbukitan di Sumatera Barat. Kita butuh sebuah analisis yang mampu memberikan gambar kondisi kekinian alam Sumbar, apakah ada hubungan dengan gempa bumi yang terjadi atau memang ulah para pelaku illegal logging," ujarnya.
Nasrul Abit juga tegaskan, pemerintah provinsi akan selalu memberikan perhatian besar terhadap kebencanaan ini. "Setiap bencana terjadi, tim penanggulangan bencana akan selalu diturunkan secepatkannya, apakah lewat koordinasi antar daerah terdekat, maupun dari OPD terkait di lingkup pemerintah provinsi. Masyarakat mesti kita bantu dan selamatkan secepatnya," ujarnya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...