Nasrul Abit : Penas Tani 2020 Menjadi Perhatian Bibit Unggul Padi dan Jagung
Limapuluh Kota - Pengembangan teknologi pertanian dalam acara Penas Tani 2020 di Sumatera Barat diharapakan hasil produksi pertanian padi sudah mesti di atas 10 ton per hektar.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kunjungan panen Jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, di VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota, Jum'at (3/1/2020).
Wagub Nasrul Abit lebih lanjutkan, dengan kementerian pertanian pengembangan teknologi pertanian hendak mampu memberikan peningkatan hasil produksi bidang pertanian.
"Hasil produksi diatas 10 ton perhektar merupakan sebuah keharusan, tidak zamannya lagi hasil produksi padi 5 - 8 ton perhektar. Bibit padi yang mampu produk sebesar 10 ton perhektar itu yang mesti kita kembangkan kedepannya", ujarnya.
Nasrul Abit juga katakan, saat ini dengan Jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, di VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota mampu panen hingga 12,6 ton perhektar.
"Bibit jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, dengan produk 12,6 ton perhektar akan kita kembangan lagi di teknologi pertanian penastani yang akan diselenggarakan di Padang dan Padang Pariaman", ujarnya.
Nasrul Abit juga ungkapkan, produktifitas tanaman padi dan jagung ini akan menjadi favorit dalam memajukan teknologi pada Penastani 2020 di Sumatera Barat, disamping aktifits lain tanaman, ternak, ikan dan lain-lain.
"Penastani tahun 2020 di Sumbar akan menampilkan bibit-bibit unggul terutama untuk padi dan jagung. Karena ini menjadi perhatian bagaimana kebutuhan pangan rakyat dapat dipenuhi dan mampu menjadi swasembada nantinya", harapnya. (*)
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit disela-sela kunjungan panen Jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, di VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota, Jum'at (3/1/2020).
Wagub Nasrul Abit lebih lanjutkan, dengan kementerian pertanian pengembangan teknologi pertanian hendak mampu memberikan peningkatan hasil produksi bidang pertanian.
"Hasil produksi diatas 10 ton perhektar merupakan sebuah keharusan, tidak zamannya lagi hasil produksi padi 5 - 8 ton perhektar. Bibit padi yang mampu produk sebesar 10 ton perhektar itu yang mesti kita kembangkan kedepannya", ujarnya.
Nasrul Abit juga katakan, saat ini dengan Jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, di VII Koto Talago, Kabupaten Limapuluh Kota mampu panen hingga 12,6 ton perhektar.
"Bibit jagung Super Hibrida bisi 18 dan Bisi 79, dengan produk 12,6 ton perhektar akan kita kembangan lagi di teknologi pertanian penastani yang akan diselenggarakan di Padang dan Padang Pariaman", ujarnya.
Nasrul Abit juga ungkapkan, produktifitas tanaman padi dan jagung ini akan menjadi favorit dalam memajukan teknologi pada Penastani 2020 di Sumatera Barat, disamping aktifits lain tanaman, ternak, ikan dan lain-lain.
"Penastani tahun 2020 di Sumbar akan menampilkan bibit-bibit unggul terutama untuk padi dan jagung. Karena ini menjadi perhatian bagaimana kebutuhan pangan rakyat dapat dipenuhi dan mampu menjadi swasembada nantinya", harapnya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...