Hasilkan 44 Tuanku/Ustadzah, Leonardy Boyong Gubernur ke Ringan-ringan
Pakandangan (sumbarkini.com) – Tak sia-sia upaya Keluarga Besar Pesantren
Nurul Yakin Ringan-ringan mendaulat H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa,
S.IP, MH sebagai Pembina Pondok Pesantren Nurul Yakin Ringan-ringan. Telah lama
pesantren ini rindu dikunjungi gubernur, baru sekarang tercapai.
Leonardy Harmainy menyatakan kegembiraannya dengan
kedatangan Gubernur Sumbar ke acara Tabligh Akbar, Maulid Nabi dan Pengukuhan
Gelar 44 orang Tuanku/Ustadzah, pemberian ijazah lulusan tsanawiyah dan aliyah.
Sebagai Pembina, dia mengapresiasi kesediaan gubernur datang ke perhelatan yang
dilaksanakan Pondok Pesantren Nurul Yakin.
“Dukungan Gubernur ini penting artinya bagi pengembangan
pondok ke depannya. Kini saja, pondok sudah memiliki 17 cabang yang tersebar di
Padang Pariaman, Padang, Tanah Datar, Bukittinggi, dan daerah lainnya di
Sumbar,” ungkapnya, Selasa 26 November 2019.
Leonardy berharap dengan kehadiran Gubernur bisa memotivasi
para keluarga besar pondok, khususnya santri punya keinginan menjadi kepala
daerah seperti gubernur, bupati, walikota bahkan presiden. Tidak hanya menjadi
tuanku yang diundang untuk memberikan tausiyah, membacakan doa atau memeriahkan
maulid nabi saja.
“Saya tiap ada kesempatan ke pondok pesantren, hal ini
selalu saya tekankan. Santri harus dimotivasi. Mereka harus ikut mewarnai
kemajuan Indonesia di masa depan. Santri telah terbukti menjaga negeri, makanya
kini ada Hari Santri Nasional,” tegasnya.
Leonardy menegaskan kedatangan gubernur memungkinkan pihak
pondok pesantren dapat mengadukan langsung keperluan mereka kepada
pemerintahnya. Kepada Gubernur, dilaporkan bagaimana Pondok yang didirikan oleh
Syekh H. Ali Amran Hasan pada 1960 itu terpaksa menolak santri. Tindakan ini
bertentangan dengan keinginan pendiri yang tak membolehkan pondok menolak santri.
Alasan penolakan itu sederhana. Pondok terpaksa menolak
santri lantaran asrama yang dimiliki tidak memadai lagi kapasitasnya.
Diakuinya, ada bantuan pemerintah pada 2012 lalu yang memberikan bantuan
rusunawa. Bantuan itu senilai Rp5,64 miliar. Rusunawa itulah yang memungkinkan
Nurul Yakin mampu menambah jumlah santri yang diterima. Hanya saja dua tahun
belakangan penolakan santri harus juga terjadi.
Bukan hanya itu, Leonardy juga mengapresiasi dukungan
Gubernur yang segera menanggapi keluhan pihak pondok dengan cara tinggal
menunggu usulan dari pondok dan menyatakan siap memberikan rekomendasi terhadap
usulan pondok untuk mendapatkan rusunawa baru harus diapresiasi. Adanya
dukungan Bupati Padang Pariaman dan Gubenur Sumbar makin memudahkan perjuangan
ke tingkat Kementerian PUPR. Rekomendasi dari DPD RI dan DPR RI makin
memperkuat dorongan untuk mendapatkan bantuan yang diharapkan oleh keluarga
besar pondok itu.
Ketika menghadiri acara di Pesantren Nurul Yakin
Ringan-ringan Gubernur Sumbar Prof. Dr. Irwan Prayitno telah menyatakan
kedatangannya sebagai apresiasi terhadap upaya ulama dan keluarga besar
Pesantren Nurul Yakin Ringan-ringan untuk membantu pemerintah. Pondok telah
berbuat banyak di bidang pendidikan.
Memberikan piagam kepada lulusan terbaik. |
“Kami apresiasi dengan pondok pesantren nurul yakin yang di
tengah keterbatasannya bisa menghasilkan banyak santri yang membantu pemerintah
khususnya di bidang pendidikan, keagamaan, sosial dan kemasyarakatan. Kami
yakin para alumni telah banyak berkiprah di masyarakat khususnya di Padang
Priaman,” ujarnya.
Keluhan yang disampaikan Tuanku Kerajaan Nan Sholeh
ditanggapi serius oleh Gubernur. Datang banyak sementara yang diterima sedikit
menandakan Nurul Yakin terkenal, digemari yang menjadi idaman dan harapan bagi
para orang tua. “Ini akan jadi perhatian
bagi kami, Gubernur dan Bupati,” tegasnya.
Apresiasi juga diberikan Gubernur kepada Pondok Nurul Yakin
yang meski minim bantuan dari pemerintah tetap mampu mengupayakan pendidikan
yang berkualitas bagi santrinya.
“Kami tergerak hati untuk memberikan bantuan. Kami telah
berbincang dengan Pak Bupati dan Juga Pak Leonardy sebagai Anggota DPD RI. Kita
bakal upayakan rekomendasi dari Gubernur, dari Bupati dan dari DPD RI untuk
menganggarkan ke APBN lewat Kementerian PUPR untuk pembangunan rusunami atau
rusunawa. Kita tunggu proposalnya,” ungkap gubernur yang lansung disambut
kumandang alhambulillah dari para keluarga besar pondok dan orang tua santri.
Begitu juga Bupati Padang Pariaman, Drs. H. Ali Mukhni, yang
hadir pada Sabtu 23 November 2019 Siang itu mengatakan pelantikan tuanku ini
awal untuk membentuk dan mengamalkan ilmu untuk diri, keluarga dan masyarakat.
Proses pendidikannya yang perlu dibantu agar hasilnya lebih baik.
“Kini dari ribuan yang mendaftar, yang diterima kurang dari
50 persen karena keterbatasan fasilitas pendukung. Diharapkan melalui arahan
Pak Gubernur bisa didapatkan rusunawa minimal satu lagi,” ujarnya.
Foto bersama dengan lulusan tsanawiyah dan aliyah. |
Tanggapan terhadap keluhan yang disampaikan Pengasuh Pondok
Pesantren Nurul Yakin Ringan-ringan, Zulhamdi Tk Kerajaan Nan Sholeh itu tentu
saja menggembirakan. Kedatangan gubernur saja sudah menggembirakan. Karena
menurut Tuanku Kerajaan Nan Sholeh, pondok sudah lama menantikan Gubernur
Sumbar betul yang hadiri acara mereka bukan hanya diwakili asisten. Datangnya
di penghujung jabatannya pun tetap dihargai. Bahkan didoakan agar memberikan
berkah yang diingat warga pondok selamanya.
Diingatkan Zulhamdi ulama dan santrinya siap mendukung
pemerintah yang dekat dan mau mendiskusikan hal keummatan sebelum membuat
kebijakan.
“Kami hanya bisa mengajar, bisa mendidik masyarakat, hanya
bisa mengarahkan masyarakat untuk diajak ke jalan Allah untuk mempertahankan
tuntunan rasulullah. Selagi program pemerintah itu tidak bertentangan dengan
ajaran Allah dan tuntunan rasulullah, masyarakat dengan ulama akan mendukung
penuh,” ungkap Tuanku Kerajaan.
Hal ini dibenarkan Ketua Yayasan Pembangunan Pendikan Islam,
Drs. H. Idarussalam Tuanku Sutan. Dikatakannya, rusunawa merupakan bantuan
pemerintah yang diberikan pada tahun 2012. Pihaknya terpaksa menambah kapasitas
rusunawa dan asrama semi permanen yang dimiliki pondok.
“Dengan cara ini, kami bisa menampung lebih kurang 900
santri. Itu pun sudah menolak banyak santri lainnya karena tak mungkin lagi
menambah kapasitas rusunawa dan asrama,” tegasnya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...