Nurul Yakin Ringan-ringan Terus Bertambah Peminatnya
Padang (sumbarkini.com) – Pondok Pesantren
Nurul Yakin kini makin diminati. Calon santrinya tidak saja datang dari
berbagai daerah di Sumatera Barat, melainkan juga berdatangan dari Riau, Jambi,
Bengkulu, bahkan Kalimantan.
“Saat ini plang merek Pondok Pesantren Nurul Yakin
Ringan-ringan sudah tidak ada lagi di persimpangan jalan menuju pondok. Namun
justru tahun ini jumlah santri yang mendaftar justru kian bertambah. Suatu
berkah bagi kami, zonasi tidak ada pengaruhnya bagi pesantren kami,” ujar
Pimpinan Pondok, Drs. Idarussalam.
Dikatakan Idarussalam, pondok pesantren yang dipimpinnya santri
yang mendaftar melebihi 1.000 orang. Sementara yang diterima sesuai daya
tampung pesantren hanyalah 300 santri.
Bagi yang lulus seleksi harus membayar uang daftar ulang
sebesar Rp2.600.000. Santri pun harus buat perjanjian mau diasramakan dan
mematuhi aturan yang berlaku di pondok. Adapun uang bulanannya Rp280.000.
Penerimaan dilakukan dalam dua tahap. Tahap/gelombang
pertama dilaksanakan 2 Maret – 11 Maret 2019. Gelombang II dilaksanakan tanggal
25 Maret – 3 April 2019.
Dengan tambahan ini, maka seluruh santri yang mondok di
Nurul Yakin Ringan-ringan berjumlah 900 orang. Rinciannya, 500 santri
tsanawiyah dan 400 orang santri aliyah.
“Alhamdulillah, kami sudah memiliki asrama yang baru dengan
kapasitas sebanyak 300 orang. Tapi saat ini asrama itu dihuni oleh 400 santri.
Untuk itu, kami berharap, Abang sebagai wakil kami di pusat mendorong peluang
pembangunan asrama tambahan bagi pondok kami,” ujar Asisten I Setdakab Padang Pariaman
kepada Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa, S.IP., MH yang
datang bersilaturahmi ke Pesantren Ringan-ringan.
Ditegaskannya, Nurul Yakin berkembang dengan daya upaya pengelola
yayasan yang menaungi pondok itu. Kini setelah banyaknya cabang sebanyak 20
buah, daya upaya itu harus diperluas dengan menggandeng pihak terkait lainnya
agar kemajuan pondok
semaakin baik dan mampu menghasilkan banyak pemuka agama
terkemuka di daerahnya. Bahkan kini alumni banyak yang mengisi tenaga penyuluh
agama di kecamatan-kecamatan.
Santri di Nurul Yakin wajib bisa membaca kitab kuning. Kitab
kuning merupakan sumber ilmu keagamaan yang wajib dikuasai oleh para santri.
Leonardy menilai branded sekolah keagamaan saat ini sedang
bagus-bagusnya. Kini bermunculan kesadaran dari para orang tua yang ingin
menyekolahkan anaknya di sekolah yang kuat pengajaran ilmu keagamaannya. “Bisa
disebabkan keterbatasan waktu dan ilmu orang tua dalam mendidik anak, bisa juga
karena tahu arti penting memiliki anak shaleh di dunia dan akhirat,” ulasnya.
Memilih kitab kuning sebagai dasar ilmu keagamaan bagi para
santrinya semakin mengokohkan posisi tawar pondok pesantren yang didirikan Almarhum
Syekh H. Ali Imran Hasan pada 1960 lalu. Tak heran pondok bertahan hingga kini.
Alumninya saja sudah ada tiga orang yang bergelar doktor pada
usia belia. Ketiganya Dr. Zainal Tuanku Labiah, Dr. Rasman Tuanku Labai dan Dr
Rahmat Tuanku Sulaiman. Artinya, Pondok Pesantren Ringan-ringan memberikan akar
pengetahuan keagamaan yang kuat dan dengan ilmu agama itu berkembang pula ilmu sains
para santrinya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...