Bawaslu Solsel Apel Pengawasan Masa Tenang Cenderung Praktik Kecurangan

"Kecurangan itu
cenderung dimamfaatkan oleh para peserta Pemilu tersebut saat masa tenang
dengan kategori pelanggaran seperti politik uang, propaganda Isu SARA,
Penyebaran Berita Bohong, bahkan berpotensi terjadi benturan kekerasan antar
massa pendukung peserta pemilu", ungkap M. Anshar mengawali sambutannya
pada kegiatan Apel Patroli Pengawasan
Anti Politik Uang Pada Masa Tenang, di halaman kantor Bawaslu Solsel.
Dia mengatakan, masa
tenang merupakan salah satu fase krusial dalam pelaksanaan pemilu yang akan
menguji integritas seluruh elemen bangsa termasuk didalamnya Bawaslu dan
Peserta Pemilu.
Persoalan yang sering
dihadapi setiap penyelenggaraan pemilu katanya, kecenderungan peserta dan calon
menggunakan segala cara untuk memenangkan kontestasi politik, termasuk
melibatkan uang dalam jumlah yang tidak rasional.
Untuk mengungkap
permasalahan ini kata dia, terkendala karena tidak adanya masyarakat yang mau
menjadi saksi. Maka dari itu, pihak Bawaslu Solsel berharap pada masyarakat
untuk dapat mendukung kecurangan pemilu yang melakukan pemberian uang untuk
mendukung salah satu Paslon, harap M. Anshar.
"Ketika kami
mendapat informasi awal dan kemudian ditelusuri tetapi saat dilapangan tidak
ada masyarakat yang mau memberikan keterangan," katanya.
Sementara itu,
Koordinator Sekretariat Bawaslu Solsel, Admi Munandar mengatakan, bahwa
dimenjelang pelaksanaan Pemilu, pihaknya telah melakukan serangkaian kegiatan
penguatan wawasan pelaku pengawas pemilu. Kegiatan Bimbingan Teknis (Bintek)
yang telah dilakukan oleh Bawaslu melalui Panwascam di masing-masing kecamatan
di Solsel itu di ikuti oleh PPL dan PTPS dimasing-masing wilayah.
Meski demikian Admi
Munandar, sangat berharap pada berbagai pihak dan masyarakat untuk turut
mengawal pelaksanaan pemilu nanti dengan pro aktif melakukan pengawasan.

"Sekarang ini kami
sedang mempersiapkan proses pendistribusian logistik," katanya.
Kasat Intel Polres
Solok Selatan Iptu Nofri, mengatakan, selama masa kampanye pihaknya
mengeluarkan 112 lembar STTP dari berbagai Partai politik.
Sedangkan untuk daerah
rawan ada 15 TPS karena kondisi geografis yaitu jarak tempuh serta harus
menggunakan akses air.
"Untuk pengamanan
Tempat Pemungutan Suara kami menurunkan 194 personil," terang Iptu Nofri .
Yoriza
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...