35 Walinagari Lima Puluh Kota Dapat Pencerahan dari Leonardy
Padang (sumbarkini.com) – Walinagari-walinagari
dari Kabupaten 50 Kota dimotivasi Anggota Komite III DPD RI H. Leonardy Harmainy
Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH untuk lebih memperhatikan kesejahteraan lanjut usia
di daerah mereka. Kepada 35 walinagari yang hadir dalam pertemuan di Gedung
LKAAM itu diingatkan untuk benar-benar terlibat lansung dalam upaya mensejahterakan
warga lansia mereka.
“Kesejahteraan
sosial lanjut usia kini tengah dibahas di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI.
Perhatian terhadap lansia ini perlu jadi perhatian bersama karena saya dan
walinagari nantinya akan jadi lansia juga khan?” ujar Leonardy, Sabtu 16 Maret
2019.
Leonardy
menyebutkan kurangnya perhatian terhadap lansia bisa jadi disebabkan walinagari
banyak terfokus pada pembangunan infrastruktur. Jika pun ada bagian untuk
pemberdayaan, biasanya walinagari mengarahkannya kepada dukungan kegiatan
kepemudaan dan membentuk badan usaha milik nagari (BUMNag).
Ditegaskan
pimpinan DPRD Sumbar 2004-2014 itu bahwa dalam komponen dana desa ada bagian
untuk pemberdayaan. Ada pula bagian untuk pembentukan BUMNag. Laba dari BUMNag
inilah yang akan digunakan untuk pembiayaan kegiatan lainnya. BUMNag nantinya, bisa
pula dijadikan tempat pemasaran produk-produk kerajinan lansia.
Pemberdayaan
Lansia juga bisa dilakukan dengan membentuk yayasan yang khusus menangani hal
itu. Leoanrdy mencontohkan Yayasan Ar Rasyid yang kini giat-giatnya
memberdayakan lansia di Nagari Koto Gadang. Bahkan Camat pun telah meminta agar
yayasan tersebut mengembangkan sayapnya untuk lansia di Kecamatan IV Koto
Kabupaten Agam.
“Pak
Walinagari sekalian bisa studi ke yayasan tersebut atau, kita bawa pimpinan
yayasannya ke Limapuluh Kota untuk menularkan ilmunya dalam memberikan
perhatian buat lansia,” ujarnya.
Ditambahkan
Leonardy, guna menyiasati dana, pemilik yayasan untuk tidak menjalankan sistem
panti. Para lansia tetap tinggal di keluarga masing-masing, mereka ke mendatangi
yayasan pada hari-hari belajar. Atau instruktur yang datang ke rumah yang ditentukan
sebagai tempat belajar jika para lansia berada di Jorong yang jauh.
Kini,
yayasan terus berkembang dan telah menjadi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM). Di PKBM inilah nantinya para lansia diharapkan mau menularkan
keterampilan menyulam mereka kepada yang lebih muda. Lansia pun diupayakan
untuk mendapatkan manfaat ekonomi dari keterampilan yang mereka miliki.
Dalam
kesempatan itu juga dingatkan Senator asal Sumbar itu agar walinagari tidak
takut-takut dalam mengelola dana nagari/dana desa. Paling penting diingat
adalah dalam penggunaan dana nagari itu pekerjaannya benar dan pelaporannya pun
benar.
Terkait
jalan antara Payakumbuh dan Lintau yang sudah lumayan parah dan telah lama
belum diperbaiki juga. Walinagari harus proaktif. Buat proposal sebaik-baiknya dialamatkan ke
Dinas Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) Sumbar. Proposal sebaiknya
disertai rekomendasi dari camat dan kepala daerah.
Sudahri SW,
SE, Walinagari Tarantang menyebutkan betapa berartinya pertemuan dengan Anggota
DPD RI itu. Baru kali ini mereka bertemu dengan Anggota DPD yang benar-benar
mau memperjuangkan aspirasi masyarakat daerah.
Dalam pertemuan itu pencerahan bidang adat minangkabau diberikan juga oleh Ketua LKAAM Sumbar Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu, M.Pd. Kepada walinagari juga diserahkan kenang-kenangan dari Leonardy sebuah buku adat karya Dt. Rajo Pangulu. (*)
Dalam pertemuan itu pencerahan bidang adat minangkabau diberikan juga oleh Ketua LKAAM Sumbar Dr. Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Pangulu, M.Pd. Kepada walinagari juga diserahkan kenang-kenangan dari Leonardy sebuah buku adat karya Dt. Rajo Pangulu. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...