VII Koto - Pondok
Pesantren Nurul Yakin Ambung Kapur mengukuhkan tuanku/ustazah, dan menyerahkan
ijazah lulusan aliyah dan tsanawiyah. Para penghapal quran juga dihadirkan
untuk menerima penghargaan.
Diantara 20 penghapal alquran (hafiz) itu ada anak berkebutuhan
khusus, namanya Khairul Rizqi. Dia adalah disabilitas netra berumur 17 tahun
dan hafal alquran lebih dari 20 juz.
Keberhasilan ini mendapat perhatian khusus dari Anggota DPD
RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH. “Tadi saya mendengar ada Khairul
Rizki yang sudah hapal lebih dari 20 juz. Rizki ini termasuk anak berkebutuhan
khusus, tapi karena besarnya perhatian keluarga dan ketelatenan para guru di
pondok ini, dia bisa hafal quran. Allah memberikan karunia yang besar padanya,”
ujar Leonardy saat memberi sambutan di pengukuhan tuanku dan pemberian ijazah
di pondok pesantren yang didirikan sejak 1996 itu, Jumat 22 Februari 2019.
Dikatakan Leonardy jika Rizki hafal 30 juz dan ingin kuliah
di dalam maupun luar negeri nantinya, dia bisa dihubungi untuk memberikan fasilitasi
yang bisa diupayakan Pimpinan DPRD Sumbar periode 200-2014 itu.
Kepada Rizki dan para hafiz maupun hafizah di Nurul Yakin
Ambung Kapur, Leonardy memberikan motivasi untuk menambah hafalan mereka. Bermodalkan
hafalan quran, bahasa Arab dan Inggris mereka bisa mendapatkan beasiswa untuk
belajar di universitas terkemuka di dunia Islam.
“Mulai dari sekarang mulailah bermimpi untuk bisa kuliah di Mesir,
di Saudi Arabia, Turki, Maroko dan lainnya. Rajinlah belajar, manfaatkan waktu
sebaik-baiknya, semoga nanda bisa menjadi ulama hebat di masa datang. Bisa menjadi
imam besar di Masjidil haram seperti Ahmad Khatib Al Minangkabawi,” ungkapnya.
Leo menilai, perkembangan Nurul Yakin Ambung Kapur cukup
pesat. Santrinya lebih dari 700 orang dan terus berupaya lebih baik. Tampilan para
tuanku dan ustazah yang dikukuhkan, model ijazah yang bagus menunjukkan bagaimana
pengelola dan pengajar di pondok paham dengan kualitas. Ini nilai lebihnya.
Pimpinan Pondok Nurul Yakin Ambung Kapur, Ali Basar Tk Sutan
Sinaro menyebutkan pada malam itu mereka melepas 23 Tuanku dan ustazah, 20
hafiz dan hafizah. Juga diserahkan ijazah madrasah aliyah pondok dan aliyah
umum serta Tsanawiyah.
Tk Sutan Sinaro pada menghimbau para santri Nurul Yakin
untuk selalu menghormati orang tua, guru dan mencintai almamater. Orangtualah
yang telah menyerahkan anaknya ke pondok untuk mempelajari agama dan
memperjuangkan agar anak-anaknya bisa berguna bagi nusa, bangsa dan agama.
Anaknya ikut mensyiarkan agama, mewarisi para nabi.
Sementara guru merupakan orangtua santri di pondok. Dia pula
yang mengajarkan ilmunya dengan loyalitas, dedikasi yang penuh ikhlas
menjadikan pondok sebagai rumah rohani bagi para santri.
"Sebagai rumah rohani, diharapkan santri punya ikatan
yang kuat dan kepedulian yang tinggi terhadap almamater. Baik buruknya
almamater tak lepas dari bagaimana para alumni menjaga dan memberikan
kontribusi terhadap pondok," ungkapnya.
Saat jadi orang hebat, pikirkan juga pondok. "Pak Leo
sebagai Anggota DPD RI tertumpang harapan kami, Pondok Pesantren betul-betul
mendapat perhatian pemerintah. Jadikan Undang-undang tentang Pondok Pesantren
dan Pendidikan Keagamaan yang tengah dibahas di DPD benar-bernar mengayomi dan
bermanfaat luas bagi pondok," ujarnya penuh harap.
Tak lupa di mengungkapkan pondok yang mewajibkan asrama bagi
para santrinya kini telah melebihi kapasitas. Dulu satu meter pondok ditempati seorang santri, kini harus berbagi dengan dua santri. Ini diperparah dengan rusaknya
beberapa ruang asrama akibat puting beliung cukup menyulitkan mereka.
Untuk itu Tuanku St. Sinaro mengharapkan dalam RUU Pondok
Pesantren dan Pendidikan Keagamaan itu nantinya memasukkan klausul pemerintah
membantu pengembangan sarana dan prasarana pondok, bantuan operasional dan
peningkatan kesejahteraan pengajar pondok. Bahkan kalau boleh meminta,
pengajar pondok bisa diangkat menjadi PNS. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...