Leonardy Dukung Ar Rasyid Jadi Berkah Bagi Lansia Sumbar
Koto Gadang (sumbarkini.com) - Keberadaan yayasan yang mengurus para lansia di Koto Gadang merupakan berkah bagi nagari itu. Betapa tidak, para lansia di nagari yang banyak melahirkan tokoh besar bertaraf nasional dan internasional tersebut kini mendapat perhatian semua elemen.
Melalui Yayasan Ar Rasyid Sumatera Barat, niniak mamak nan gadang basa batuah, walinagari, walijorong, para kader nagari, pemuda dan lainnya mengajak para lansia mereka lebih produktif mengisi hari tuanya.
Mereka yang berumur lebih dari 60 tahun didata, diajar tulis baca huruf latin dan arab. Diajak menggeluti lagi keterampilan yang pernah mereka kuasai dan menularkan kepada yang lainnya. Instrukturnya para generasi muda Koto Gadang yang mendarmabaktikan waktu dan ilmunya secara full time maupun part time.
Ada yang dipusatkan di rumah keluarga Tuo Zabidah yang dipinjampakaikan buat kegiatan Ar Rasyid. Ada juga yang di Masjid Nurul Iman Tapi. Bahkan ada yang menyediakan rumahnya asalkan pihak yayasan mau mengajar lansia di jorong yang jauh lokasinya dari Ar Rasyid.
"Ar Rasyid merupakan berkah bagi Koto Gadang. Niatkan menjadi berkah pula bagi Sumatera Barat beberapa tahun ke depan. Mari kita dukung bersama-sama," ungkap Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH saat berkunjung ke Yayasan Ar Rasyid, Selasa 19 Februari 2019.
Senator asal Sumbar itu mengingatkan, niat baik anak nagari Koto Gadang, Linda, A.Md dan suaminya Zulfikar El Ridho, SE memberdayakan para lansia di kampungnya harus didukung. Apalagi panti lansia itu telah diminta memberdayakan lansia di Kecamatan IV Koto dan mendapat banyak kemudahan dalam pengurusan perizinannya.
Pola luar panti yang dipilih memungkinkan para lansia tetap tinggal dengan keluarganya dan pasti lebih terlihat terawat lantaran harus pergi belajar di Ar Rasyid. Yayasan ini mensinergikan pula kegiatannya dengan Taman Bacaan Masyarakat, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Program Belajar Paket A/B/C. Rumah pintar untuk pemberdayaan anak dan perempuan diselenggarakan pula.
Ke depan mengupayakan perbaikan ekonomi bagi lansia yang dibina dan diberdayakan. Memproduksi kerajinan dan memasarkannya baik offline maupun online. "Inovasi ini harus kita dukung. Sebagai Ketua KAN Koto Gadang, saya akan mencoba memberikan dukungan dan fasilitasi yang bisa dilakukan. Jika anak nagari tidak mendukung, rasakan saja bagaimana jadi lansia nantinya," ujar pimpinan DPRD periode 2004-2014 itu.
Kiat Ar Rasyid yang sebelumnya mengelola panti lansia di Medan bisa menjadi masukan bagi perubahan UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jika tiap nagari atau minimal tiap kecamatan ada panti lansia yang dikelola masyarakat, tentu para lansia akan tersenyum, dan mereka bisa hidup lebih bahagia.
Terkait kesehatan lansia, Leonardy mendorong Ar Rasyid memperhatikan penyediaan peralatan kesehatan untuk pengecekan gula darah, asam, urat, kolesterol agar para lansia mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Ketua Yayasan Ar Rasyid Zulfikar El Ridho, menyatakan berdirinya yayasan yang dia pimpin di Nagari Koto Gadang merupakan bukti dukungan H. Leonardy sebagai Ketua KAN, Walinagari Budi Zulfikar, Camat IV Koto, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam dan Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan Agam, serta tokoh masyarakat Koto Gadang di kampung dan perantauan.
Dengan dukungan nyata semua pihak, Yayasan Ar Rasyid kini dapat membina 148 lansia dengan usia paling tua 82 tahun. Malah menurut pendataan perangkat nagari ada 478 lansia di seantero Koto Gadang.
"Kami akan terus berupaya agar bisa merawat, memperhatikan, mengajar dan memberdayakan serta meningkatkan kualitas hidup para lansia di Koto Gadang dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah telah banyak pihak yang membantu," ungkap Zulfikar.
Kepada Leonardy dia meminta dukungan dan fasilitasi agar dukungan kegiatan dari dinas sosial dan dinas pendidikan kabupaten maupun provinsi cepat terealisasi.
"Kami mohon dukungan agar mata anggaran terkait kesejahteraan sosial lansia yang ditandai bintang, dapat segera dicairkan," pungkasnya. (*)
Melalui Yayasan Ar Rasyid Sumatera Barat, niniak mamak nan gadang basa batuah, walinagari, walijorong, para kader nagari, pemuda dan lainnya mengajak para lansia mereka lebih produktif mengisi hari tuanya.
Mereka yang berumur lebih dari 60 tahun didata, diajar tulis baca huruf latin dan arab. Diajak menggeluti lagi keterampilan yang pernah mereka kuasai dan menularkan kepada yang lainnya. Instrukturnya para generasi muda Koto Gadang yang mendarmabaktikan waktu dan ilmunya secara full time maupun part time.
Ada yang dipusatkan di rumah keluarga Tuo Zabidah yang dipinjampakaikan buat kegiatan Ar Rasyid. Ada juga yang di Masjid Nurul Iman Tapi. Bahkan ada yang menyediakan rumahnya asalkan pihak yayasan mau mengajar lansia di jorong yang jauh lokasinya dari Ar Rasyid.
"Ar Rasyid merupakan berkah bagi Koto Gadang. Niatkan menjadi berkah pula bagi Sumatera Barat beberapa tahun ke depan. Mari kita dukung bersama-sama," ungkap Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH saat berkunjung ke Yayasan Ar Rasyid, Selasa 19 Februari 2019.
Senator asal Sumbar itu mengingatkan, niat baik anak nagari Koto Gadang, Linda, A.Md dan suaminya Zulfikar El Ridho, SE memberdayakan para lansia di kampungnya harus didukung. Apalagi panti lansia itu telah diminta memberdayakan lansia di Kecamatan IV Koto dan mendapat banyak kemudahan dalam pengurusan perizinannya.
Pola luar panti yang dipilih memungkinkan para lansia tetap tinggal dengan keluarganya dan pasti lebih terlihat terawat lantaran harus pergi belajar di Ar Rasyid. Yayasan ini mensinergikan pula kegiatannya dengan Taman Bacaan Masyarakat, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, Program Belajar Paket A/B/C. Rumah pintar untuk pemberdayaan anak dan perempuan diselenggarakan pula.
Ke depan mengupayakan perbaikan ekonomi bagi lansia yang dibina dan diberdayakan. Memproduksi kerajinan dan memasarkannya baik offline maupun online. "Inovasi ini harus kita dukung. Sebagai Ketua KAN Koto Gadang, saya akan mencoba memberikan dukungan dan fasilitasi yang bisa dilakukan. Jika anak nagari tidak mendukung, rasakan saja bagaimana jadi lansia nantinya," ujar pimpinan DPRD periode 2004-2014 itu.
Mengunjungi Kantor Yayasan Ar Rasyid. |
Kiat Ar Rasyid yang sebelumnya mengelola panti lansia di Medan bisa menjadi masukan bagi perubahan UU Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia. Jika tiap nagari atau minimal tiap kecamatan ada panti lansia yang dikelola masyarakat, tentu para lansia akan tersenyum, dan mereka bisa hidup lebih bahagia.
Terkait kesehatan lansia, Leonardy mendorong Ar Rasyid memperhatikan penyediaan peralatan kesehatan untuk pengecekan gula darah, asam, urat, kolesterol agar para lansia mendapatkan perawatan kesehatan yang lebih baik.
Ketua Yayasan Ar Rasyid Zulfikar El Ridho, menyatakan berdirinya yayasan yang dia pimpin di Nagari Koto Gadang merupakan bukti dukungan H. Leonardy sebagai Ketua KAN, Walinagari Budi Zulfikar, Camat IV Koto, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Agam dan Sumbar, Kepala Dinas Pendidikan Agam, serta tokoh masyarakat Koto Gadang di kampung dan perantauan.
Dengan dukungan nyata semua pihak, Yayasan Ar Rasyid kini dapat membina 148 lansia dengan usia paling tua 82 tahun. Malah menurut pendataan perangkat nagari ada 478 lansia di seantero Koto Gadang.
"Kami akan terus berupaya agar bisa merawat, memperhatikan, mengajar dan memberdayakan serta meningkatkan kualitas hidup para lansia di Koto Gadang dengan sebaik-baiknya. Alhamdulillah telah banyak pihak yang membantu," ungkap Zulfikar.
Kepada Leonardy dia meminta dukungan dan fasilitasi agar dukungan kegiatan dari dinas sosial dan dinas pendidikan kabupaten maupun provinsi cepat terealisasi.
"Kami mohon dukungan agar mata anggaran terkait kesejahteraan sosial lansia yang ditandai bintang, dapat segera dicairkan," pungkasnya. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...