DPD RI Lakukan Kunjungan Balasan ke Dewan Rakyat Malaysia
Kualalumpur – Ketua
DPD RI Dr. H. Oesman Sapta Odang beserta rombongan melakukan kunjungan balasan ke
Dewan Rakyat Malaysia. Mereka pun menggunakan kesempatan pertemuan dengan Juru Bicara Dewan Rakyat, Dato Mohamad
Ariff bin MD Yusof meningkatkan hubungan
bilateral dengan Malaysia.
“Ini awal yang baik bagi kedua negara bertetangga, Indonesia
dan Malaysia. Saya yakin hubungan antara keduanya semakin meningkat. Apalagi
parlemen Indonesia dan dewan rakyat Malaysia mendorong implementasi kebijakan-kebijakan yang bertujuan
untuk memakmurkan rakyat serta menjaga stabilitas kawasan Asia Tenggara,” tegasnya
kepada Mohammad Ariff, Rabu 5 Desember 2018.
Pria yang akrab dipanggil OSO ini memaparkan seputar tantangan-tantangan
yang masih menggantung dalam hubungan negara serumpun itu. Termasuk permasalahan
perbatasan.
OSO berupaya meyakinkan dewan rakyat bahwa semua permasalahan
pasti bisa kita selesaikan dengan baik. Asalkan kedua belah pihak mampu mengisi
dengan kerjasama-kerjasama yang saling menguntungkan.
Kepada Mohammad Arif, OSO juga mengungkapkan seputar terbukanya
peluang investasi Rp120
triliun untuk korporasi Malaysia. Mereka bisa masuk ke
bidang petrokimia, infrastruktur, property, konstruksi, industri makanan,
perkebunan, energi, transportasi dan perbankan.
Tawaran ini dalam format kerjasama dengan BUMN dan swasta di
Indonesia. Dimana untuk BUMN saja, nilai peluang investasi berkisar Rp65,5
triliun.
OSO juga mencatat bahwa investasi dari Malaysia mencapai US$1,1
miliar atau Rp14,84 triliun pada tahun 2017. Artinya masih terbuka peluang
besar bagi korporasi-korporasi Malaysia untuk masuk ke bidang petrokimia,
infrastruktur dan lainnya.
OSO juga menyatakan optimismenya tentang Era Solidaritas
Baru yang dicanangkan Perdana Menteri Dr. Mahathir Mohammad. Sikap optimis OSO ini
didasarkan atas pernyataan Dr. Mahathir saat berkunjung ke Jakarta. Dimana saat
ini Mahathir menyatakan harus menerima Indonesia dan Malaysia bekerjasama
sebagaimana Malaysia bekerjasama dengan Thailand.”
Menurut OSO, DPD di bawah kepemimpinannya menyambut baik
tekad pemerintah Malaysia untuk menghidupkan kembali proyek-proyek yang pernah
ditangguhkan kedua negara. Misalnya memproduksi Mobil ASEAN yang gagal terwujud
setelah melalui perdebatan sengit di tahun 2015. Apalagi Presiden Jokowi telah
pula melakukan test drive ketika diundang Dr. Mahathir ke Proton Holdings.
“Untuk itu, parlemen
kedua negara perlu terus mendorong para pelaku usaha dan memfasilitasi mereka
sesuai kapasitas masing-masing agar Era Solidaritas Baru yang dicanangkan Dr.
Mahathir Mohammad dapat dimulai implementasinya di bidang ekonomi,” harapnya.
Untuk memperkuat pernyataannya, OSO mengingatkan bagaimana pun
Malaysia dan Indonesia akan tetap serumpun, bertetangga dan tetap bersaudara. Pastinya
peningkatan hubungan bilateral berdampak positif terhadap tingkat kemakmuran
dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara. Khususnya bagi negara-negara yang
tergabung dalam Asean Economic Community. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...