Pada 2016, Eksponen KATUA Sudah Mengantongi Sertifikat ACPE
Padang (sumbarkini.com) - Berbicara tentang sertifikat dari ASEAN, ternyata pada 2016 sudah ada alumni Fakultas Teknik Universitas Andalas (KATUA) yang sudah mengantonginya. Dia mendapatkannya pada Mei 2016, takl lama setelah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) diberlakukan.
Dia bernama Ir Burmart Zuriantomy, MT. Tak tangung-tangung, Burmart memperolehnya dari ASEAN Charthered Professional Engineer. Dia pemegang registrasi nomor 1002206.
"Alhamdulillah mendapat kesempatan dari tempat kerja untuk ikut sertifikasi ini. Kolektif dari perusahaan," ujar alumni Teknik Sipil Angkatan 88 ini Rabu 15 November 2018.
Menurut penelusuran sumbarkini.com, sertifikasi ACPE ini memberikan mobilitas yang lebih tinggi kepada para Insinyur bekerja di negara-negara ASEAN. Mereka mendapatkan pengakuan berupa kesamaan standarisasi kompensasi dan benefit.
Dikatakannya, menurut ACPE-Coordinating Committee, para pemegang sertifikasi ACPE sudah bisa memimpin tim proyek lintas negara ASEAN baik sebagai Project Manager maupun hingga level Project Director.
Adapun syarat-syarat yang wajib dipenuhi Insinyur Indonesia dan insinyur di negara-negara ASEAN untuk bisa memperoleh sertifikasi ACPE ini antara lain: Insinyur harus mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesional setara Madya (IPM) dari institusi profesi keinsinyuran yang diakui oleh ASEAN dalam hal ini di bawah payung ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO).
Syarat kedua yakni mengisi Formulir Aplikasi ACPE yang isiannya terdiri dari surat pernyataan bahwa insinyur tersebut memiliki pengalaman minimum 7 tahun di bidang keinsinyuran dan di dalamnya termasuk pengalaman ekstensif minimum 2 tahun mengelola suatu proyek di mana dia memegang peranan penting seperti project manager atau pun project director. (zul)
Dia bernama Ir Burmart Zuriantomy, MT. Tak tangung-tangung, Burmart memperolehnya dari ASEAN Charthered Professional Engineer. Dia pemegang registrasi nomor 1002206.
"Alhamdulillah mendapat kesempatan dari tempat kerja untuk ikut sertifikasi ini. Kolektif dari perusahaan," ujar alumni Teknik Sipil Angkatan 88 ini Rabu 15 November 2018.
Menurut penelusuran sumbarkini.com, sertifikasi ACPE ini memberikan mobilitas yang lebih tinggi kepada para Insinyur bekerja di negara-negara ASEAN. Mereka mendapatkan pengakuan berupa kesamaan standarisasi kompensasi dan benefit.
Dikatakannya, menurut ACPE-Coordinating Committee, para pemegang sertifikasi ACPE sudah bisa memimpin tim proyek lintas negara ASEAN baik sebagai Project Manager maupun hingga level Project Director.
Adapun syarat-syarat yang wajib dipenuhi Insinyur Indonesia dan insinyur di negara-negara ASEAN untuk bisa memperoleh sertifikasi ACPE ini antara lain: Insinyur harus mendapatkan sertifikasi Insinyur Profesional setara Madya (IPM) dari institusi profesi keinsinyuran yang diakui oleh ASEAN dalam hal ini di bawah payung ASEAN Federation of Engineering Organization (AFEO).
Syarat kedua yakni mengisi Formulir Aplikasi ACPE yang isiannya terdiri dari surat pernyataan bahwa insinyur tersebut memiliki pengalaman minimum 7 tahun di bidang keinsinyuran dan di dalamnya termasuk pengalaman ekstensif minimum 2 tahun mengelola suatu proyek di mana dia memegang peranan penting seperti project manager atau pun project director. (zul)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...