Maulid Tingkatkan Kekerabatan dan Sukseskan Pembangunan
Sungai Sirah - Masyarakat Koto Bangko
tumpah ruah di Masjid Istiqamah Batang Toboh Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kabupaten Padang Pariaman. Padatnya kendaraan yang parkir membuat orang yang lalu lalang pun sulit melalui jalan ke masjid itu.
Perantauan dari Malaysia dan berbagai daerah pun berdatangan buat merayakan Maulid Nabi di masjid induk nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu tersebut. Suasananya tak kalah dari ramainya Basapa Angku Salih di Ulakan.
"Ini perayaan Maulid yang paling ramai yang saya hadiri. Kita lihat dari banyaknya kendaraan. Tak kalah dari Basapa Angku Salih. Hebat pak wali dan perangkatnya melestarikan kegiatan yang menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan mempererat kekerabatan ini," ungkap Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH.
Menurut Leonardy, banyaknya kendaraan yang parkir memadati halaman rumah penduduk sepanjang jalan ke masjid tempat maulid berlangsung, menandakan ramainya orang yang berdatangan ke acara maulid.
Terbukti dengan sedekah yang terkumpul. Dalam waktu singkat didapatkan uang sebanyak Rp51 juta.
Leonardy mendorong walinagari untuk mempertahankan semangat warganya untuk merayakan maulid. Termasuk meningkatkan akses jalan ke lokasi.
"Maulid ini selain mensyiarkan Islam, juga memupuk kecintaan umat terhadap nabinya. Di Pariaman dan Padang Pariaman, maulid sangat efektif untuk mendukung pembangunan," pungkasnya.
Terkait banyak yang hadir, dijelaskan Walinagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Mayuni Dt. Kamulie, mengatakan bahwa maulid kali ini dilaksanakan di masjid nagari sehingga jamaahnya lebih banyak, bahkan dari Malaysia pun berdatangan. Bagusnya akses jalan ikut membuat makin banyak yang hadir. Jalan baru sekarang kian memudahkan warga. Mereka bisa parkir makin dekat ke masjid.
Biasanya sedekah yang diterima paling tinggi Rp40 juta, tapi kini bisa lebih dari Rp50 juta. Peningkatan ini patut disyukuri.
"Rasa syukur itu kian dalam kami rasakan setelah semua suku bersepakat agar penerimaan sedekah dilaksanakan pada satu meja. Makin terasa persatuan dan kesatuan dalam nagari kami," ujar Dt. Kamulie.
Dari maulid ini saja, sunguh terasa kekerabatan makin erat. Kemenakan mencari mamak atau datuknya, anak mencari orang tua, menantu mencari mertua, ipar mencari besan. Mereka pun mencari para tuanku.
Nyata terlihat keakraban mereka saat bertukar lamang dan bawaan lainnya. Semua tampak sumringah ketika berbagi tersebut. (*)
tumpah ruah di Masjid Istiqamah Batang Toboh Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Kabupaten Padang Pariaman. Padatnya kendaraan yang parkir membuat orang yang lalu lalang pun sulit melalui jalan ke masjid itu.
Perantauan dari Malaysia dan berbagai daerah pun berdatangan buat merayakan Maulid Nabi di masjid induk nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu tersebut. Suasananya tak kalah dari ramainya Basapa Angku Salih di Ulakan.
"Ini perayaan Maulid yang paling ramai yang saya hadiri. Kita lihat dari banyaknya kendaraan. Tak kalah dari Basapa Angku Salih. Hebat pak wali dan perangkatnya melestarikan kegiatan yang menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW dan mempererat kekerabatan ini," ungkap Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH.
Menurut Leonardy, banyaknya kendaraan yang parkir memadati halaman rumah penduduk sepanjang jalan ke masjid tempat maulid berlangsung, menandakan ramainya orang yang berdatangan ke acara maulid.
Terbukti dengan sedekah yang terkumpul. Dalam waktu singkat didapatkan uang sebanyak Rp51 juta.
Leonardy mendorong walinagari untuk mempertahankan semangat warganya untuk merayakan maulid. Termasuk meningkatkan akses jalan ke lokasi.
"Maulid ini selain mensyiarkan Islam, juga memupuk kecintaan umat terhadap nabinya. Di Pariaman dan Padang Pariaman, maulid sangat efektif untuk mendukung pembangunan," pungkasnya.
Terkait banyak yang hadir, dijelaskan Walinagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, Mayuni Dt. Kamulie, mengatakan bahwa maulid kali ini dilaksanakan di masjid nagari sehingga jamaahnya lebih banyak, bahkan dari Malaysia pun berdatangan. Bagusnya akses jalan ikut membuat makin banyak yang hadir. Jalan baru sekarang kian memudahkan warga. Mereka bisa parkir makin dekat ke masjid.
Biasanya sedekah yang diterima paling tinggi Rp40 juta, tapi kini bisa lebih dari Rp50 juta. Peningkatan ini patut disyukuri.
"Rasa syukur itu kian dalam kami rasakan setelah semua suku bersepakat agar penerimaan sedekah dilaksanakan pada satu meja. Makin terasa persatuan dan kesatuan dalam nagari kami," ujar Dt. Kamulie.
Dari maulid ini saja, sunguh terasa kekerabatan makin erat. Kemenakan mencari mamak atau datuknya, anak mencari orang tua, menantu mencari mertua, ipar mencari besan. Mereka pun mencari para tuanku.
Nyata terlihat keakraban mereka saat bertukar lamang dan bawaan lainnya. Semua tampak sumringah ketika berbagi tersebut. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...