Empat Tahun Menumbuhkan Wirausaha yang Berdaya Saing
Jakarta (sumbarkini.com) - Empat tahun kinerja pemerintah di sektor koperasi
dan UKM mencatatkan sejumlah pencapaian. Salah satu diantaranya adalah
peningkatan daya saing UMKM melalui kewirausahaan.
Kementerian Koperasi dan UKM dalam empat tahun terakhir,
menjadikan kewirausahaan sebagai agenda prioritas untuk mengejar
ketertinggalan kewirausahaan Indonesia dari negara lain. Sebab, melalui
kewirausahaan sangat penting menumbuhkan budaya ekonomi mandiri bagi
masyarakat, bukan pencari kerja tetapi pencipta lapangan kerja.
Sejumlah program yang dijalankan Kemenkop UKM telah
berdampak terhadap meningkatnya rasio kewirausahaan. Tahun 2014, rasio
kewirausahaan masih 1,4 persen, tahun 2016 naik menjadi 3,1 persen.
"Adanya sinergi dengan seluruh stakeholder dari
kementerian, gubernur, bupati dan walikota, hingga swasta, saya yakin akhir
2018 ini rasio kewirausahaan akan berada di atas 5 persen," kata Menteri
Koperasi dan UKM Puspayoga pada acara paparan 4 Tahun Kerja Pemerintahan
Jokowi-JK dengan tema Kebudayaan dan Prestasi Bangsa, Rabu (31/10).
Menteri Puspayoga yakin dan optimis tingkat rasio
kewirausahaan Indonesia tahun ini akan setara dan selevel dengan negara-negara
tetangga seperti Singapura (7%), Malaysia (5%), dan Thailand (4%).
Sejumlah program dilakukan, yaitu Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN) dan Gerakan Mahasiswa Pengusaha (GMP). Lewat GMP
dilaksanakan kerjasama dengan 59 Perguruan Tinggi seluruh Indonesia.
Melalui dua gerakan ini, diberikan pelatihan bagi 117.864
mahasiswa, sarjana, dan generasi muda serta kelompok masyarakat strategis
lainnya. Selain itu memberikan fasilitasi modal bagi 9.687 wirausaha
pemula.
Sejalan dengan itu, Puspayoga menambahkan, mendukung
penguatan UMKM agar berdaya saing, KUR menjadi salah satu prioritas untuk
memudahkan UMKM mengakses kredit secara berkeadilan.
Dari target penyaluran KUR sebesar Rp123,6 triliun tahun
2018, per September 2018 sudah tersalurkan sebesar Rp100,1 triliun kepada
3.797.547 orang. Koperasi sebagai penyalur KUR juga akan ditingkatkan
jumlahnya, setelah Kospin Jasa (Pekalongan) dan Kopdit Obor Mas (NTT).
"Ada satu lagi KSP asal Badung, Bali, yang juga telah
siap menjadi penyalur KUR bagi ratusan ribu anggotanya yang banyak bergerak di
sektor usaha pariwisata," kata
Menkop.
Selain KUR, lanjut Menkop, pihaknya juga sudah berhasil
mengakomodir keluhan pelaku KUMKM di seluruh Indonesia, dengan penurunan
tarif PPh Final dari 1% menjadi 0,5% bagi pelaku koperasi dan UMKM yang
memiliki omzet bruto maksimal sebesar Rp 4,8 miliar pertahun. (ali)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...