Leonardy Dukung Penerapan ABS-SBK di PAUD
Padang (sumbarkini.com) - PAUD Hauriyah Halum telah memperkenalkan adat dan budaya Minangkabau kepada anak didiknya. Filosofi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABS-SBK) disinergikan dengan kurikulum lembaga pendidikan mereka.
Ini yang menarik bagi Anggota Komite III DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH. Dia mendukung implementasi nilai-nilai falsafah ABS-SBK di PAUD yang berlokasi di Kelurahan
Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara. Makanya Senin (22/10), Leonardy datang ke sekolah itu.
"Kita harus mendukung upaya-upaya penerapan ABS-SBK yang dilaksanakan PAUD Hauriyah Halum. Ini penting untuk mengenalkan pendidikan karakter sejak anak usia dini. Mereka mengaplikasikan alam takambamg jadi guru," ujar Leonardy seusai kunjungannya.
Leonardy akan mendorong Nina Ramayenda agar terus memperkenalkan adat dan budaya minangkabau sejak usia dini di lembaga pendidikan yang dia buat bersama suaminya M. Rozi.
"Bagus terobosannya untuk menjadikan PAUD Hauriyah Halum mempelopori pendekatan adat dan budaya kepada anak-anak didiknya. Ini sangat bagus. Pintar dia memilih keunggulan bagi lembaga pendidikannya," puji pria yang akrab dipanggil Bang Leo itu.
Dari kunjungannya ke PAUD tersebut, Leonardy dapat membaca keunggulan lain dari lembaga itu. Menyulap sekolah bernuansa rumah akan mengakrabkan anak dengan sekolah. Anak-anak pasti nyaman mengikuti kegiatan bermain sambil belajar mereka.
"Pola pendidikan dengan kurikulum berbasis budaya lokal seperti ini patut dipertahankan. Kita akan dorong Hauriyah Halum untuk merintis pendirian sekolah dasar. Agar pendidikan karakter yang mereka ajarkan tidak terputus. Minimal sampai jelang pra remaja mereka," ungkapnya.
Jika tidak diterapkan secepatnya, maka pendidikan yang bagus di Hauriyah Halum bakal terputus. Pemanfaatan usia emas anak untuk membentuk karakter anak sejak dini menjadi tidak optimal.
Prof. Raudah Taib juga mengatakan, pengenalan adat dan budaya sejak dini yang dilakukan Hauriyah Halum sangat bagus. Menurutnya penilaian implementasi ABS-SBK di Kota Padang dilakukan untuk memotivasi anak dan juga orang tuanya menerapkan norma-norma kehidupan sesuai agama dan adat minangkabau.
“Penilaian ini untuk memotivasi masyarakat agar terus mempertahankan nilai-nilai adat dan agama yang menjadi falsafah sejak nenek moyang Minangkabau,” kata Raudah.
Ia berharap, PAUD Hauriyah Halum nantinya menjadi PAUD Padang percontohan implementasi ABS-SBK. (zul)
Ini yang menarik bagi Anggota Komite III DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH. Dia mendukung implementasi nilai-nilai falsafah ABS-SBK di PAUD yang berlokasi di Kelurahan
Gunung Pangilun, Kecamatan Padang Utara. Makanya Senin (22/10), Leonardy datang ke sekolah itu.
"Kita harus mendukung upaya-upaya penerapan ABS-SBK yang dilaksanakan PAUD Hauriyah Halum. Ini penting untuk mengenalkan pendidikan karakter sejak anak usia dini. Mereka mengaplikasikan alam takambamg jadi guru," ujar Leonardy seusai kunjungannya.
Leonardy akan mendorong Nina Ramayenda agar terus memperkenalkan adat dan budaya minangkabau sejak usia dini di lembaga pendidikan yang dia buat bersama suaminya M. Rozi.
"Bagus terobosannya untuk menjadikan PAUD Hauriyah Halum mempelopori pendekatan adat dan budaya kepada anak-anak didiknya. Ini sangat bagus. Pintar dia memilih keunggulan bagi lembaga pendidikannya," puji pria yang akrab dipanggil Bang Leo itu.
Dari kunjungannya ke PAUD tersebut, Leonardy dapat membaca keunggulan lain dari lembaga itu. Menyulap sekolah bernuansa rumah akan mengakrabkan anak dengan sekolah. Anak-anak pasti nyaman mengikuti kegiatan bermain sambil belajar mereka.
"Pola pendidikan dengan kurikulum berbasis budaya lokal seperti ini patut dipertahankan. Kita akan dorong Hauriyah Halum untuk merintis pendirian sekolah dasar. Agar pendidikan karakter yang mereka ajarkan tidak terputus. Minimal sampai jelang pra remaja mereka," ungkapnya.
Jika tidak diterapkan secepatnya, maka pendidikan yang bagus di Hauriyah Halum bakal terputus. Pemanfaatan usia emas anak untuk membentuk karakter anak sejak dini menjadi tidak optimal.
Prof. Raudah Taib juga mengatakan, pengenalan adat dan budaya sejak dini yang dilakukan Hauriyah Halum sangat bagus. Menurutnya penilaian implementasi ABS-SBK di Kota Padang dilakukan untuk memotivasi anak dan juga orang tuanya menerapkan norma-norma kehidupan sesuai agama dan adat minangkabau.
“Penilaian ini untuk memotivasi masyarakat agar terus mempertahankan nilai-nilai adat dan agama yang menjadi falsafah sejak nenek moyang Minangkabau,” kata Raudah.
Ia berharap, PAUD Hauriyah Halum nantinya menjadi PAUD Padang percontohan implementasi ABS-SBK. (zul)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...