Leonardy Dukung Inisiatif Pemuda Padang Barabah
Manggopoh (sumbarkini.com) - Pemuda
Padang Barabah Batu Hampa, Nagari Manggopoh, Kabupaten Agam punya cara agar kampung
mereka bisa punya panggung seni dan budaya. Tempat itu nantinya juga
direncanakan untuk arena berlatih silat, randai, tari piring dan tambua tasa
bagi anak nagari setempat.
Inisiatif pemuda di Padang Barabah mendatangkan simpati dari
Anggota Komite III DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt Bandaro Basa. Begitu
diberitahu oleh Tokoh Masyarakat Manggopoh H. Syahrial Bakri Syarif, Leonardy
menyanggupi untuk datang ke Alek Kudo-kudo Panggung Seni dan Budaya yang
dilaksanakan di Dusun IV Jorong Batu Hampa Manggopoh.
“Inisiatif pemuda di sana harus didukung. Mereka berupaya agar
bisa memiliki panggung seni dan budaya. Mereka mengadakan lomba sembari
menampilkan hasil latihan seni mereka selama ini. Semangat ini yang harus kita
dorong,” ujarnya.
Menurut Leonardy, keinginan punya bangunan yang dijadikan
pusat aktifitas pemuda setempat sangatlah wajar. Hanya saja, pemuda Padang
Barabah tidak menerapkan prinsip mengandalkan sumbangan saja. Ada karya positif
mereka.
Mereka gelar acara yang disukai banyak orang, mereka
tampilkan kebolehan anak nagari dalam berkesenian. Di saat yang tepat mereka
gelar kegiatan badoncek. “Di sini letak cerdiknya mereka. Orang dibuat senang
ketika mengeluarkan uangnya,” pujinya.
Pemuda-pemuda yang semangat seperti ini harus didorong agar
mereka terus melakukan yang terbaik bagi nagarinya, daerahnya dan negaranya.
Terutama di bulan Oktober ini yang ada hari yang menjadi kebanggaan pemuda
yaitu 28 Oktober yang tiap tahun diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
Dalam kesempatan itu, Leonardy menjelaskan tugas dan fungsi
DPD. Dia memaparkan pula tentang prioritas penggunaan dana desa. Leonardy pun
memaparkan betapa beruntung pemuda di sana punya tokoh seperti Buya Syahrial
Syarief, R. Dt. Basa, Z. Dt Rky Tuo, Dt Panjang, AA. Dt Sati, Dt Siraho, Syafrizal,
dan Novi Hendri Dt Simarajo. Para tokoh itu mau mendorong kemajuan para pemuda
daerahnya. Hingga pemuda bisa mengadakan sejumlah acara untuk mengumpulkan dana
untuk mewujudkan tempat tersebut.
Diungkapkan Syahrial bahwa kebersamaan pemuda dengan para
tokoh setempat dapat mendirikan bangunan berukuran 10x30 meter di tanah lapang
Dusun IV. Bangunan itu tanpa lantai dan dinding itu sudah menghabiskan atap
seng sebanyak 11 kodi.
“Untuk menyelesaikan bangunan laga-laga atau panggung seni
dan budaya tersebut, pemuda mengambil inisiatif dengan menggelar lomba di
laga-laga. Selain dari uang pendaftaran, panitia juga mendapatkan dana dari
kegiatan badoncek,” ujar salah satu
tokoh masyarakat Manggopoh, Syahrial Bakri Syarif.
Pemuda, kata Syahrial mengadakan lomba selama satu bulan
penuh. Adapun lomba yang mereka adakan adalah Bagurau Koa. Lomba ini mereka
pilih lantaran banyak peminatnya di tiap daerah. Waktu permainan yang relatif singkat
membuat perputaran uang yang didapat dari uang pendaftaran cukup besar. Uang
juga didapat dari kegiatan badoncek yang dilaksanakan panitia.
Satu meja bisa diperoleh uang Rp120.000 dari pendaftaran. Para
pemain bisa mendaftar berulang. “Jika hari bagus, dalam semalam bisa didapat
Rp10 juta. Dikeluarkan operasional, hadiah dan kelanjutan pembangunan panggung.
Sisanya untuk kas pemuda,” ujarnya.
Untuk Pemenang Bagurau Koa, panitia pelaksana yang diketuai
Syamsuddin menyediakan hadiah Rp10 juta untuk pemuncak pertama, Rp8 juta untuk
juara kedua, Rp5 juta untuk pemenang ketiga dan Rp4 juta untuk yang meraih
posisi ke-4. Lomba direncanakan berakhir pada 12 November 2018. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...