Datuak Harus Mengayomi Anak dan Kemenakannya
Padang (sumbarkini.com) - Datuak yang telah dilewakan gelarnya mengemban amanah yang berat. Dia dipercaya kaumnya untuk segala persoalan dalam keluarga besar pesukuannya.
Tugasnya berat. Terlebih di saat sekarang dengan kemajuan teknologi dan informasi yang sarat dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang cenderung bertentangan dengan agama dan adat ketimuran kita.
"Seorang Datuk hendaknya mampu mengayomi anak dan kemenakannya, mengawal mereka dari pengaruh negatif berbagai media komunikasi dan informasi di era milenial ini," ujar Anggota Komite III DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, usai mengikuti palewaan gala Datuk Suku Caniago Guguk Erman B Dt. Rajo Ibrahim, S.AP, di Timbalun Bungus Timur, Padang, Minggu 21 Oktober 2018.
Datuk yang merupakan niniak mamak nan gadang basa batuah di kaumnya, menanggung beban berat di pundaknya. Harus hati-hati dalam segenap tindak tanduknya, adillah dalam memutus.
Menurut Leonardy, seorang datuk pun harus mampu mendamaikan semua persoalan di kaumnya. Sedapat mungkin harus menghindari permasalahan anak dan kemenakan bermuara ke permasalahan hukum. "Dialah yang diamba gadang, dianjuang tinggi. Karuah nan ka mampajaniah, kusuik nan ka manyalasaikan, manyuaruah ka nan elok," tegasnya.
Ketua KAN Bungus, Arpendi Dt. Tan Bagindo mengisyaratkan hal senada pada hari basalin baju kepada salah seorang kaum Caniago Guguk yang kini dijabat Erman B., SAP Dt Rajo Ibrahim.
"Saya dihadapkan anak kemenakan sejumlah pertanyaan seputar adat. Datuk harus mampu membentangnya menurut ketentuan adat istiadat Minangkabau," ujarnya.
Termasuk permasalahan matrilineal, adat menurun dan syarak mendaki, serta kenapa adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah. Ini harus duduk agar anak kemenakan memiliki pemahaman yang baik dan benar terkait adat dan agama ini.
"Niniak mamak ini ibarat berbaju putih, jika terciprat noda lansung tampak, maka berhati-hatilah," tegasnya.
Camat Bungus Teluk Kabung, Zulkadri mengingatkan datuk yang baru dilewakan untuk berperan aktif. Menurutnya, Datuk Rajo Ibrahim hendaknya mendukung agar adat, agama dan pemerintah sejalan agar pembangunan dapat dijalankan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Erman B. Dt. Rajo Ibrahim, S.AP siap mengban amanah yang dipercayakan kaumnya kepadanya. Dia pun mengimbau anak kemenakannya mendukung tekadnya agar mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam memecahkan persoalan kaum mereka.
"Saya yakin anak kemenakan dan kaum saya umumnya bertekad untuk menjauhkan penyelesaian melalui ranah hukum. Besarnya kepercayaan dan tingginya persaudaraan terlihat dalam pelaksanaan alek malewakan gala datuk ini," ujarnya seraya mengucapkan terima kasih terhadap semua keluarga dan pihak yang telah mendukung kesuksesan acara itu. (*)
Tugasnya berat. Terlebih di saat sekarang dengan kemajuan teknologi dan informasi yang sarat dengan pengaruh-pengaruh dari luar yang cenderung bertentangan dengan agama dan adat ketimuran kita.
"Seorang Datuk hendaknya mampu mengayomi anak dan kemenakannya, mengawal mereka dari pengaruh negatif berbagai media komunikasi dan informasi di era milenial ini," ujar Anggota Komite III DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH, usai mengikuti palewaan gala Datuk Suku Caniago Guguk Erman B Dt. Rajo Ibrahim, S.AP, di Timbalun Bungus Timur, Padang, Minggu 21 Oktober 2018.
Datuk yang merupakan niniak mamak nan gadang basa batuah di kaumnya, menanggung beban berat di pundaknya. Harus hati-hati dalam segenap tindak tanduknya, adillah dalam memutus.
Menurut Leonardy, seorang datuk pun harus mampu mendamaikan semua persoalan di kaumnya. Sedapat mungkin harus menghindari permasalahan anak dan kemenakan bermuara ke permasalahan hukum. "Dialah yang diamba gadang, dianjuang tinggi. Karuah nan ka mampajaniah, kusuik nan ka manyalasaikan, manyuaruah ka nan elok," tegasnya.
Ketua KAN Bungus, Arpendi Dt. Tan Bagindo mengisyaratkan hal senada pada hari basalin baju kepada salah seorang kaum Caniago Guguk yang kini dijabat Erman B., SAP Dt Rajo Ibrahim.
"Saya dihadapkan anak kemenakan sejumlah pertanyaan seputar adat. Datuk harus mampu membentangnya menurut ketentuan adat istiadat Minangkabau," ujarnya.
Termasuk permasalahan matrilineal, adat menurun dan syarak mendaki, serta kenapa adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah. Ini harus duduk agar anak kemenakan memiliki pemahaman yang baik dan benar terkait adat dan agama ini.
"Niniak mamak ini ibarat berbaju putih, jika terciprat noda lansung tampak, maka berhati-hatilah," tegasnya.
Camat Bungus Teluk Kabung, Zulkadri mengingatkan datuk yang baru dilewakan untuk berperan aktif. Menurutnya, Datuk Rajo Ibrahim hendaknya mendukung agar adat, agama dan pemerintah sejalan agar pembangunan dapat dijalankan sebaik-baiknya.
Sementara itu, Erman B. Dt. Rajo Ibrahim, S.AP siap mengban amanah yang dipercayakan kaumnya kepadanya. Dia pun mengimbau anak kemenakannya mendukung tekadnya agar mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam memecahkan persoalan kaum mereka.
"Saya yakin anak kemenakan dan kaum saya umumnya bertekad untuk menjauhkan penyelesaian melalui ranah hukum. Besarnya kepercayaan dan tingginya persaudaraan terlihat dalam pelaksanaan alek malewakan gala datuk ini," ujarnya seraya mengucapkan terima kasih terhadap semua keluarga dan pihak yang telah mendukung kesuksesan acara itu. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...