Bawaslu Solsel Ajak Berbagai Lapisan Masyarakat Kawal Pemilu
Padang Aro, (Sumbarkini.Com) - Badan
Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Solok Selatan, gelar sosialisasi pengawasan
Pemilu 2019 pada berbagai unsur masyarakat, sebagai bagian dari usaha untuk
mencegah terjadinya pelanggaran dan konflik pada pemilu yang akan dilaksanakan
serentak pada tahun besok (2019-red).
"Sosialisasi
ini, sebagai upaya pencegahan terjadinya pelanggaran dan konfik. Tentu saja dengan
harapan, Pemilu berjalan aman dan lancar, sehingga pandangan negatif yang sudah
melekat selama ini yaitu Solok Selatan rawan konflik bisa dihilangkan",
kata Ketua Bawaslu Solok Selatan M Ansyar, saat kegiatan sosialisasi yang di
gelar di Wisma Umi Kalsum, Rabu (31/10).
Pemilu katanya, bukan hanya saat pencoblosan
tetapi ada tahapannya mulai dari pendaftaran, kampanye, pemutakhiran data
pemilih dan rangkaian kegaitan lainnya.
M. Ansyar, pengawasan
bukan hanya dilakukan oleh Bawaslu saja tetapi masyarakat hendak ikut bersama-sama
melakukan pengawasan, sehingga tercipta Pemilu tertib dan damai. Maka dengan
kegiatan sosialisasi ini seluruh peserta dapat melaksanakan perannya sesuai
dengan koridor yang telah ditetapkan, undang-undang dan peraturan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemilu.
Dijelaskannya,
dengan keterbatasan tenaga yang ada di Bawaslu, seperti adanya satu orang
pengawas di setiap nagari, keterlibatan berbagai unsur masyarakat sangatlah
membantu terjaminnya ketertiban dalam penyelenggaraan pemilu.
Kegiatan Sosialisasi
Pengawasan yang menghadirkan nara sumber, Eliyanti selaku Koordinator Divisi
Penindakan Pelanggaran Bawaslu Provinsi itu, menghadirkan para Camat, Wali
Nagari, KAN, organisasi pemuda dan mahasiswa di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh, Sungai
Pagu dan Kecamatan Pauah Duo.
Pada materi
sosialisasi, Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Sumbar Elly
Yanti mengatakan, berdasarkan indeks kerawanan Pemilu yang dibuat Bawaslu pusat
tingkat kerawanan Sumbar berada di urutan ke tiga setelah Papua dan Yogyakarta.
"Tingkat
kerawanan ini berdasarkan hasil penilaian dari Pemilu sebelumnya yaitu pada
2014/2015," ujarnya.

Oleh sebab
itu katanya, untuk mencegah pelanggaran sehingga Bawaslu gencar melakukan
sosialisasi. Selain itu ia mengajak masyarakat untuk mewaspadai politik uang
kampanye hitam sebab akan merugikan dan melanggar hukum.
"Masyarakat
jangan mau menjual hak pilihnya hanya dengan Rp100 ribu karena dampaknya sampai
lima tahun kedepan," ujarnya.
Kegiatan
sosialisasi selain dihadiri dua Komisioner Bawaslu Solsel, juga dihadiri
Sekretaris, Bawaslu, Admi Munandar dan staf sekretariat Bawaslu Solsel. (afriyoriza)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...