GP Ansor Harus Terdepan dalam Menjaga NKRI
Padang (sumbarkini.com) - Pemuda Ansor diharapkan menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan negara. Sebagai organisasi yang sudah berusia 84 tahun, harusnya Ansor mampu memainkan peran yang lebih luas di era pesatnya perkembangan informasi dan teknologi ini.
"Ansor berdiri 24 April 1934. Ini menandakan Ansor bagian dari perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Harusnya organisasi ini pun jadi bagian dalam mengisi kemerdekaan negeri ini," ujar Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa S.IP, MH, di aula Forum Kerukunan Umat Beragama Padang, Kamis 6 September 2018.
Leonardy, saat membuka sosialisasi empat pilar kebangsaan kerjasama MPR RI dengan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumbar, mengharapkan agar Pemuda Ansor dengan barisan serbaguna (Banser) nya menjadi solusi mempertahankan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Banser harus terdepan dalam menangkal radikalisme, berita hoaks dan isu terorisme ada di daerah kita. Ini membuat citra daerah buruk, berakibat pula pada investasi dan tingkat kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Leonardy yang juga Anggota DPD RI ini memotivasi Banser untuk mencitrakan Sumbar aman. Lalu.publikasikan di berbagai media sosial yang dipunyai.
Dr. Otong Rosadi, ahli hukum tata negara memberikan gambaran seputar pentingnya menghayati nilai-nilai pada Pembukaan UUD 1945.
"Kita hadir di sini karena keindonesiaan kita. Kita terusik karena keindonesiaan kita, kebersaman kita terganggu akibat pengaruh baik dari luar maupun dari dalam negeri," ujarnya.
Ditegaskannya Bangsa Indonesia kini sedang susah, tapi sayang ada anak bangsa yang senang melihat negaranya susah. Harusnya mereka.berkaca saat menyatakan krisis saat ini
Kemerdekaan itu hak semua bangsa. Bukan karena dipersiapkan, tapi keyakinan untuk meraihnya. Otong mengibaratkannya seperti orang menikah.
"Paling penting dari semua itu adalah Ridho Allah. Dengan ridhoNya pula kita mengisinya dengan konsep negara kesatuan guna menghindari perpecahan akibat besarnya perbedaan dan bentuk negara kita yang berupa kepulauan," tegasnya.
Dr. Sumartono narasumber yang ahli komunikasi, menegaskan Indonesia punya Pancasila dan Bhinneka Tungggal Ika. Implementasi keduanya ada pada bangsa kita, yakni gotong royong.
"Carilah di negara lain kata yang bisa mendefinisikan gotong royong ini. Tak ada. Makanya kegotongroyongan ini harus terus dipertahankan," ujarnya.
Semangat gotong royong ini memunculkan kebersamaan dan mengikat silaturahmi antar warga. Dengan kondisi ini sebenarnya radikalisme, hoaks, memecah-belah tidak ada.
Dia memacu semangat Pemuda Ansor untuk melek secara politik. Harus berbuat untuk kesejahteraan negara kita dengan cara menentukan pilihan terhadap calon-calon yang mau berjuang untuk.ralyat banyak. Mau dekat dan bersosialisasi dengan masyarakat. Bukan calon yang mau memberi kepada orang banyak terutama di tahun-tahun politik. (jus)
"Ansor berdiri 24 April 1934. Ini menandakan Ansor bagian dari perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia. Harusnya organisasi ini pun jadi bagian dalam mengisi kemerdekaan negeri ini," ujar Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR RI), H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa S.IP, MH, di aula Forum Kerukunan Umat Beragama Padang, Kamis 6 September 2018.
Leonardy, saat membuka sosialisasi empat pilar kebangsaan kerjasama MPR RI dengan Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumbar, mengharapkan agar Pemuda Ansor dengan barisan serbaguna (Banser) nya menjadi solusi mempertahankan keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia.
Banser harus terdepan dalam menangkal radikalisme, berita hoaks dan isu terorisme ada di daerah kita. Ini membuat citra daerah buruk, berakibat pula pada investasi dan tingkat kunjungan wisatawan ke Sumbar.
Leonardy yang juga Anggota DPD RI ini memotivasi Banser untuk mencitrakan Sumbar aman. Lalu.publikasikan di berbagai media sosial yang dipunyai.
Dr. Otong Rosadi, ahli hukum tata negara memberikan gambaran seputar pentingnya menghayati nilai-nilai pada Pembukaan UUD 1945.
"Kita hadir di sini karena keindonesiaan kita. Kita terusik karena keindonesiaan kita, kebersaman kita terganggu akibat pengaruh baik dari luar maupun dari dalam negeri," ujarnya.
H. Leonardy Harmainy menyerahkan materi sosialisasi kepada peserta. |
Ditegaskannya Bangsa Indonesia kini sedang susah, tapi sayang ada anak bangsa yang senang melihat negaranya susah. Harusnya mereka.berkaca saat menyatakan krisis saat ini
Kemerdekaan itu hak semua bangsa. Bukan karena dipersiapkan, tapi keyakinan untuk meraihnya. Otong mengibaratkannya seperti orang menikah.
"Paling penting dari semua itu adalah Ridho Allah. Dengan ridhoNya pula kita mengisinya dengan konsep negara kesatuan guna menghindari perpecahan akibat besarnya perbedaan dan bentuk negara kita yang berupa kepulauan," tegasnya.
Dr. Sumartono narasumber yang ahli komunikasi, menegaskan Indonesia punya Pancasila dan Bhinneka Tungggal Ika. Implementasi keduanya ada pada bangsa kita, yakni gotong royong.
"Carilah di negara lain kata yang bisa mendefinisikan gotong royong ini. Tak ada. Makanya kegotongroyongan ini harus terus dipertahankan," ujarnya.
Semangat gotong royong ini memunculkan kebersamaan dan mengikat silaturahmi antar warga. Dengan kondisi ini sebenarnya radikalisme, hoaks, memecah-belah tidak ada.
Dia memacu semangat Pemuda Ansor untuk melek secara politik. Harus berbuat untuk kesejahteraan negara kita dengan cara menentukan pilihan terhadap calon-calon yang mau berjuang untuk.ralyat banyak. Mau dekat dan bersosialisasi dengan masyarakat. Bukan calon yang mau memberi kepada orang banyak terutama di tahun-tahun politik. (jus)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...