Rayakan Kemeriahan HUT RI, Emak-emak Goyang Balon
Sutera (sumbarkini.com) - Lain pula cara merayakan peringatan HUT RI Ke 73 versi Pengurus Sanggar Seni Arai Pinang Lampanjang, Nagari Rawang Gunung Malelo Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar. Mereka menggelar berbagai lomba dalam memeriahkan pesta rakyat di daerah itu, Minggu 19 Agustus 2018. Nan paling meriah adalah lomba goyang balon antar emak-emak. Terrlihat benar the power of emak-emak kala itu.
Goyang tempel balon ini baru pertama kali digelar, dalam memeriahkan derangkaian perlombaan yang digelar Pengurus Sanggar ini. Antar emak-emak diadu paling lama, bisa menempel balon dikepala sambil goyang menggunakan musik dari panitia.
"Kalau ada yang jatuh balonnya kalah, kalau minsal pecah juga kalah. Intinya, siapa yang bisa bertahan lama, dan tingal satu kelompok itu yang menang," Ketua Panitia Pelaksana, Arisan Aprianggi.
Lomba yang satu terlihat begitu unik, dan menarik antusias masyarakat untuk menyaksikannya. Tidak bilang, tua dan muda, para anak-anak-pun ikut penuh tertawa terbahak menyaksikannya.
"Idenya simpel aja, dari kita sebagai panitia. Banyak lomba yang digelar, ibu-ibu adalah peserta yang paling kocak. Jadi kita buat berbeda dengan goyang balo antar ibu-ibu," jelasnya.
Selain lomba hiburan HUT RI ini, panitia menggelar Festival Randai se-Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk Festival Randai, diikuti dari 14 grup randai mulai dari Utara Pesisir Selatan sampai bagian Selatan Pesisir Selatan, sebagai wujud kami dalam Sanggar Randai," jelasnya.
Sementara itu Pembina Sanggar Arai Pinang, Debi Virnando menyebutkan, Sanggar Arai Pinang merupakan sanggar dari karya Anak Nagari Rawang Gunung Melelo sejak tahun 2011 lalu. Mulai dari modal awal pendirian sanggar Rp 8000, mereka bisa sukses menggelar iven randai dengan skala tingkat kabupaten, di daerah itu.
"Perjuangan hingga sampai hari ini cukup banyak dan melelahkan, namun kami anggap itu sebagai cambut. Dan harus bisa bangkit, dan membuktikan bahwa anak muda, bisa lebih berkarya untuk kemajuan daerah,"terangnya. (khairat)
Goyang tempel balon ini baru pertama kali digelar, dalam memeriahkan derangkaian perlombaan yang digelar Pengurus Sanggar ini. Antar emak-emak diadu paling lama, bisa menempel balon dikepala sambil goyang menggunakan musik dari panitia.
"Kalau ada yang jatuh balonnya kalah, kalau minsal pecah juga kalah. Intinya, siapa yang bisa bertahan lama, dan tingal satu kelompok itu yang menang," Ketua Panitia Pelaksana, Arisan Aprianggi.
Lomba yang satu terlihat begitu unik, dan menarik antusias masyarakat untuk menyaksikannya. Tidak bilang, tua dan muda, para anak-anak-pun ikut penuh tertawa terbahak menyaksikannya.
"Idenya simpel aja, dari kita sebagai panitia. Banyak lomba yang digelar, ibu-ibu adalah peserta yang paling kocak. Jadi kita buat berbeda dengan goyang balo antar ibu-ibu," jelasnya.
Selain lomba hiburan HUT RI ini, panitia menggelar Festival Randai se-Kabupaten Pesisir Selatan. Untuk Festival Randai, diikuti dari 14 grup randai mulai dari Utara Pesisir Selatan sampai bagian Selatan Pesisir Selatan, sebagai wujud kami dalam Sanggar Randai," jelasnya.
Sementara itu Pembina Sanggar Arai Pinang, Debi Virnando menyebutkan, Sanggar Arai Pinang merupakan sanggar dari karya Anak Nagari Rawang Gunung Melelo sejak tahun 2011 lalu. Mulai dari modal awal pendirian sanggar Rp 8000, mereka bisa sukses menggelar iven randai dengan skala tingkat kabupaten, di daerah itu.
"Perjuangan hingga sampai hari ini cukup banyak dan melelahkan, namun kami anggap itu sebagai cambut. Dan harus bisa bangkit, dan membuktikan bahwa anak muda, bisa lebih berkarya untuk kemajuan daerah,"terangnya. (khairat)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...