Kunjungi OJK, Leonardy Dapatkan Banyak Fakta Menarik
Padang (sumbarkini.com) - Program pembangunan akan tepat sasaran berbasis data konkrit di lapangan. Oleh karena itu Kepala daerah diharapkan lebih kooperatif dengan lembaga yang menguasai data tersebut, salah satunya Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini dirasakan betul oleh Anggota Komite IV DPD, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH yang bersilaturahmi ke kantor itu dalam rangka kunjungan ke daerah pemilihannya. Berbekal data dari OJK pula menilai besaran alokasi kredit usaha rakyat (KUR) buat Sumbar masih kurang.
"Jika kini baru dialokasikan Rp3,8 triliun, pada 2019 harus diupayakan agar naik minimal Rp5 triliun. Ini tentu butuh dukungan semua pihak," tegas Leonardy usai kunjungannya ke OJK Sumbar, Rabu 1 Agustus 2018.
Leonardy mengungkapkan, bersumber data dari OJK, baru satu bulan dana KUR boleh dikucurkan perbankan, sudah tercatat realisasi Rp1,564 triliun. Kucuran dana itu diperuntukkan bagi 49.366 debitur.
Diperkirakan pada akhir September nanti, dana KUR ini telah dinikmati oleh pelaku usaha di Sumbar. Setelah itu bank penyalur KUR tidak bisa lagi memberikan pinjaman yang sangat membantu pelaku usaha mikro dan kecil ini.
Sebagai orang yang sejak muda telah berurusan dengan perbankan, KUR ini sangat membantu. Plafonnya bisa mencapai Rp500 juta. Bunganya pun rendah.
"Sayang jika tidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Sumbar dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009 ini berterimakasih dengan apresiasi Kepala OJK Sumbar, Darwisman terhadap Bank Nagari. Bank yang dulunya hanya mengandalkan dari pinjaman pegawai negeri itu kini makin dipercaya pemerintah dalam menyalurkan KUR.
Tahun lalu hanya Rp300 miliar. Kini meningkat menjadi Rp1,1 triliun. Leonardy pun berharap agar OJK terus mensupport Bank Nagari agar makin banyak menyalurkan KUR, sehingga uang yang beredar di Padang banyak. Bukan lebih banyak yang mengalir atau dibawa ke Jakarta.
Selain besaran KUR dan kinerja bank pelaksananya Kepala OJK Darwisman juga menginformasikan tentang sektor-sektor yang perlu diperhatikan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Begitu juga daerah yang telah menunjukkan perhatiannya ke sektor tersebut.
Sikap kepala daerah terhadap pembangunan ekonomi daerahnya juga jadi bahasan menarik di pagi itu. Darwisman menjelaskannya lantaran samgat ingin agar Sumbar lebih baik lagi perekonomiannya. Kebijakan gubernur memajukan harus ditunjang oleh bupati dan walikota.
"Saya optimis, bila potensi-potensi daerah ini tergarap dengan baik. Sumber-sumber yang terbarukan memberi harapan pula selain temuan tambang di Sijunjung," urainya. (mlc)
Hal ini dirasakan betul oleh Anggota Komite IV DPD, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH yang bersilaturahmi ke kantor itu dalam rangka kunjungan ke daerah pemilihannya. Berbekal data dari OJK pula menilai besaran alokasi kredit usaha rakyat (KUR) buat Sumbar masih kurang.
"Jika kini baru dialokasikan Rp3,8 triliun, pada 2019 harus diupayakan agar naik minimal Rp5 triliun. Ini tentu butuh dukungan semua pihak," tegas Leonardy usai kunjungannya ke OJK Sumbar, Rabu 1 Agustus 2018.
Leonardy mengungkapkan, bersumber data dari OJK, baru satu bulan dana KUR boleh dikucurkan perbankan, sudah tercatat realisasi Rp1,564 triliun. Kucuran dana itu diperuntukkan bagi 49.366 debitur.
Diperkirakan pada akhir September nanti, dana KUR ini telah dinikmati oleh pelaku usaha di Sumbar. Setelah itu bank penyalur KUR tidak bisa lagi memberikan pinjaman yang sangat membantu pelaku usaha mikro dan kecil ini.
Sebagai orang yang sejak muda telah berurusan dengan perbankan, KUR ini sangat membantu. Plafonnya bisa mencapai Rp500 juta. Bunganya pun rendah.
"Sayang jika tidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha di Sumbar dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009 ini berterimakasih dengan apresiasi Kepala OJK Sumbar, Darwisman terhadap Bank Nagari. Bank yang dulunya hanya mengandalkan dari pinjaman pegawai negeri itu kini makin dipercaya pemerintah dalam menyalurkan KUR.
Tahun lalu hanya Rp300 miliar. Kini meningkat menjadi Rp1,1 triliun. Leonardy pun berharap agar OJK terus mensupport Bank Nagari agar makin banyak menyalurkan KUR, sehingga uang yang beredar di Padang banyak. Bukan lebih banyak yang mengalir atau dibawa ke Jakarta.
Selain besaran KUR dan kinerja bank pelaksananya Kepala OJK Darwisman juga menginformasikan tentang sektor-sektor yang perlu diperhatikan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Begitu juga daerah yang telah menunjukkan perhatiannya ke sektor tersebut.
Sikap kepala daerah terhadap pembangunan ekonomi daerahnya juga jadi bahasan menarik di pagi itu. Darwisman menjelaskannya lantaran samgat ingin agar Sumbar lebih baik lagi perekonomiannya. Kebijakan gubernur memajukan harus ditunjang oleh bupati dan walikota.
"Saya optimis, bila potensi-potensi daerah ini tergarap dengan baik. Sumber-sumber yang terbarukan memberi harapan pula selain temuan tambang di Sijunjung," urainya. (mlc)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...