Koto Gadang,Harus Mampu Manfaatkan Kunjungan Wisatawan
Padang (sumbarkini.com) - Nagari Koto Gadang punya kebiasaan unik. Ada rapat
khusus dua kali setahun yang dihadiri niniak mamak, walinagari, anak nagari, dan tokoh masyarakat setempat, baik di kampung maupun perantauan.
khusus dua kali setahun yang dihadiri niniak mamak, walinagari, anak nagari, dan tokoh masyarakat setempat, baik di kampung maupun perantauan.
Seluruh permasalahan di nagari dibahas tuntas dalam rapat umum di Balai Adat Koto Gadang. Berbagai masukan, info hingga kritikan membangun disampaikan ke Walinagari Budi Zulfikar dalam pertemuan tersebut. Sebaliknya, selain memberikan penjelasan, walinagari berkesempatan pula memaparkan proses pembangunan di nagari itu.
Sebagai Ketua KAN Koto Gadang, kesempatan rapat ini digunakan Anggota DPD RI H. Leonardy Harmainy, Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH untuk mengulas pentingnya badan usaha milik nagari (BUMNag). Dengan BUMNag, nagari bisa memiliki badan usaha dimana keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan kegiatan nagari yang tidak boleh dialokasikan dari dana desa/nagari
"Keberanian walinagari dan tokoh masyarakat Nagari Koto Gadang melakukan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan terhadap usaha anak nagari patut diapresiasi ," ujar Anggota DPD RI, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP, MH.
Kepada warga, Leonardy yang baru saja menyelesaikan tugas konstitusi berkunjung ke daerah pemilihan terkait UU Nomor 10 tentang perbankan, khususnya terkait kredit usaha rakyat (KUR), juga memaparkan besaran, tata cara dan manfaatnya bagi nagari.
"Dana desa/nagari yang 70 persen untuk infrastruktur dan 30 persen dialokasikan untuk pemberdayaan. Pemberdayaan ini bisa dilakukan untuk membangkitkan kewirausahaan anak nagari, membina mereka dan membantu pengembangan usaha itu. KUR salah satu solusi," urai Ketua DPRD Sumbar periode 2004-2009.
Kepada generasi muda, diharapkannya untuk lebih kreatif memanfaatkan potensi Koto Gadang. Kini daerah itu jadi salah satu tujuan wisata. Tiap hari ada saja bus pariwisata yang parkir di pusat Koto Gadang.
Ada yang berfoto mengabadikan pemandangan indah dari nagari itu ke arah Gunung Singgalang. Berfoto di depan Balai Adat. Bahkan ada pula yang berbelanja ke pusat kerajinan di sana. Orang berbelanja inilah yang harus diperbanyak dengan produk kreatif karya anak nagari.
Kunjungan itu harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk peningkatan ekonomi warga. "Sedapat mungkin jangan biarkan mereka lewat saja di Koto Gadang. Jangan biarkan mereka meninggalkan asap saja," pungkasnya.
Leonardy menambahkan, potensi wisata kini bisa dikembangkan dengan dana nagari. Sumber air yang melimpah bisa dimanfaatkan untuk embung sebagai persediaan air dan lokasi wisata alam. Guna mempercepat, bisa diusulkan ke kementerian terkait. Leonardy lewat DPD RI bisa pula memberikan dorongan yang diperlukan. (*)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...