Leonardy Imbau Masyarakat Terus 'Membangun' Pesantren
Koto Bangko (sumbarkini.com) - Semangat membangun pondok
pesantren hendaknya seperti cara air memecahkan batu. Tetes demi tetes. Biarpun itu tetesan air kalau seribu kali, puluhan ribu kali
ataupun jutaan kali, pasti akan pecah batu tersebut.Sungguh beda hasilnya
dengan memecahkan batu menggunakan palu besar namun hanya sekali.
Hal tersebut disampaikan oleh anggota Dewan Perwakilan
Daerah Republik Indonesia (DPD RI) asal Sumbar, H. Leonardy Harmainy Dt. Bandarao Basa dalam
kegiatan jaring aspirasi (Reses) di daerah pemilihannya dengan mengadakan
pertemuan atau silaturahmi dengan masyarakat Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu,
Kecamatan Sungai Garingging, Padang Pariaman.
Dalam silaturahmi dengan masyarakat di Pondok Pesantren Dinul Makruf Alahan Kiyau tersebut, dilakukan
pembahasan tentang kelanjutan dari pembangunan pondok Salafiyah.
Leonardi, mengajak kepada seluruh
masyarakat sekitar lokasi pondok untuk dapat bekerjasama dan saling
bergotong-royong guna mewujudkan pondok pesantren dambaannya. Karena semangat
yang tinggi dari masyarakat yang ingin membangun pondok tersebut tetapi tidak
memiliki dana, sehingga tidak ada cara lain selain dengan bergotong-royong.
Namun ke depan pihaknya berharap pemerintah hadir untuk membantu masyarakatnya.
“Pondok pesantren merupakan tempat untuk membangun
kemaslahatan, melihat semangat yang tinggi masyarakatnya yang ingin
membangunnya tetapi anggarannya kurang,
saya rasa tidak ada cara lain selain bergotong-royong sampai kapan pun pasti
akan terwujud. Dan inilah potensi kekuatan masyarakat yang harus didukung,
kemudian dalam hal ini pemerintah juga harus hadir untuk memberikan support,
karena rakyat sudah bergerak dan sudah maju, maka pemerintah harus
mensupportnya tidak ada cara lain,” tegas pria yang akrab dipanggil Bang Leo itu, Rabu (25/4)
Mantan Ketua DPRD Sumbar ini
menjelaskan, bahwa pondok pesantren untuk itu harus dibangun bersama-sama,
karena di daerah ini harus dimaknai sebagai titik pertumbuhan moral masyarakat
Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu, sehingga nantinya nama nagari tersebut muncul
sebagai nagari yang maju, beradab, bermoral, seperti kampung lainnya.
Senator ini berharap, pondok pesantren tersebut akan membawa
dan merekatkan para generasi muda supaya santri, belajar ilmu agama, serta
belajar yang lain, sehingga kemungkinan untuk terjerat arus kenakalan remaja,
pergaulan bebas apalagi narkoba, itu harus ditiadakan sama sekali, dan pondok
pesantren ini merupakan filter yang sangat bagus sekali.
“Saya sangat harapkan, nantinya pondok pesantren ini akan
membawa, merekatkan generasi muda, supaya dapat nyantri, belajar mengaji,
belajar ilmu agama, serta belajar yang lain, sehingga kemungkinan untuk
terjerat arus pergaulan bebas, kenakalan remaja, apalagi narkoba itu sama
sekali harus ditiadakan, dan pondok pesantren ini filter yang sangat bagus
untuk itu,” tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, Leo juga menyerahkan bantuan uang tunai sebesar Rp.3 juta, sebagai bentuk
kepeduliannya kepada pembangunan Pondok Pesantren ini.
Menurut Ketua Panitia Pembangunan Pondok Pesantren
Salafiyah, Tuangku Ismet Ismail bahwa pondok ini dibangun atas swadaya dari
masyarakat sekitar, dan tanah yang dipergunakan untuk lokasi pondok pesantren
merupakan hibah dari Buya Ismail. “Beliau yang menginginkan adanya tempat
pendidikan akhlaq dan mental bagi generasi muda di Nagari Sungai Sirah Kuranji
Hulu,” ujar Ismet yang merupakan anak beliau. (nal)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...