Ketua Dewan Pers Provokasi Jurnalis Perempuan
Padang - Konferensi
Jurnalis Perempuan Indonesia di momen HPN mendapat apresiasi dari Ketua
Dewan Pers. Dia mencoba memprovokasi para jurnalis perempuan yang
datang dari berbagai daerah itu seperti Sumut, Jambi, Riau, Jawa hingga
Kalimantan.
Dikatakannya
media perempuan saat ini banyak yang terjebak merekonstruksikan
subordinasi laki-laki. Media perempuan pun jarang mendidik perempuan.
"Saya
gembira ada forum jurnalis perempuan. Di tempat ini diharapkan lahir
berbagai pemikiran dan rekomendasi yang bermanfaat bagi peremouan," ujar
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo.
Pria
yang akrab dipanggil Stanley ini meminta forum untuk menjauhi stigma
gender, tidak mengepankan feminisme, menghindari jebakan menampilkan
mimpi dan ramalan. Jurnalis perempuan pun diminta tidak sibuk dengan
berita wewangian, fashion dan lain-lain yang mengubah gaya hidup
cenderung konsumtif.
Forum hendaknya lebih memilih wanita pejuang kaumnya. Beritakan keberhasilan yang meningkatkan kesadaran diri kaumnya.
Wakil
Ketua DPD RI, Damayanti Lubis juga sangat mengapresiasi kehadiran forum
jurnalis perempuan. Hadirnya pun di momen istimewa, Hari Pers Nasional.
"Saya
tak dapat berkata lebih lanjut. Semua sudah tertumpang pada pengakuan
Ketua Dewan Pers. Laki-laki. Itu lebih dari cukup," ujarnya.
Dia
berharap momen ini dibuat bernilai bagi perjuangan pers perempuan. Kita
kenang pejuang perempuan dan lahirkan semangatnya buat menggugah
kesadaran kaum perempuan.
"Kita beruntung diingatkan oleh Ketua Dewan Pers agar tidak terjebak dalam streotipe gender," ujarnya dengan nada gembira.
Diakui
Damayanti tidak di DPD tidak ada ribut-ribut dengan kesetaraan gender.
Tapi kini jumlah anggota DPD RI 27 persen dan di 16 provinsi perempuan
di DPD ada di urutan nomor 1 sewaktu pencalonan dulu. Anggota DPD juga
mengakomodir kehadiran perempuan di alat kelengkapan. Dia minta tanyakan
saja pada Senator asal Sumbar Leonardy Harmainy yang juga hadir bersama
dia pada acara itu.
"Mari kita manfaatkan keterbukaan berbagai pihak ini. Jurnalis perempuan harus memotorinya," imbaunya.
Dia
ingin forum jurnalis perempuan yang akan dibentuk dalam konferensi
tersebut segera bergaung ke seluruh Indonesia. Dapat bergerak cepat
dalam memperkuat profesionalitas jurnalis perempuan di era global.
Perlu dorongan
Forum
ini menurut Bagir Manan telah hadir sejak 10 tahun lalu. HPN di Sumbar
ini gaungnya makin meluas. Forum mendapat tempatnya daerah dimana perempuan bisa punya kendali
terhadap harta dan keturunannya.
Organisasi
yang terbentuk diharap makin memperindah suasana kewartawanan di
Indonesia. "Baik laki-laki maupun perempuan harus punya platform yang
sama. Harus punya kesantunan, memperjuangkan kebersamaan tanpa
mengedepankan perbedaan," pungkasnya. (fad)
Tidak ada komentar
Masukan dan informasinya sangat penting bagi pengembangan situs kita ini...